Elohim YAHWEH membuka ladang misi di antara masyarakat Sikh di India

Hal Kerajaan Elohim itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di atas tanah. Memang biji itu adalah yang terkecil di bumi, namun setelah ditaburkan, ia bertumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun yang lain, dan ia menghasilkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat bersarang di bawah naungannya.” Markus 4:31-32

Di bawah ini adalah isi Surat seorang Misionari India kepada Professor John Foster.*

“ — adalah sebuah kota kecil, dengan seorang gubernurnya yang adalah anggota pemimpin Partai Kongres, dan sangat anti British. Putri dari gubernur ini bersekolah di sekolah lokal pemerintah, dimana kepala sekolahnya adalah seorang wanita Kristen. Gadis ini sakit; mereka harus mengikat wanita ini di ranjang; ia biasa berteriak bahwa roh-roh jahat ada di dalam dadanya dan di tenggorok, dan tidak megijinkan ia menelan makanan. Setiap orang setuju bahwa ia sedang dikuasai iblis. Ini berlangsung untuk sepuluh hari lamanya, dan mereka tidak mendapatkan seorang pun untuk menolong dia. Seluruh keluarga dipanggil. Mereka melakukan ritual-ritual terakhir sesuai agama Sikh. Gadis ini sedang dalam menjelang kematiannya.

Lalu seorang berkata, ‘Kita perlu membuat gurunya tahu.’ Jadi mereka pergi ke kepala sekolah Kristen tersebut. Wanita India ini tidak pernah ada sebagai orang Kristen yang aktif, tidak pernah mencari kesempatan untuk bersaksi bagi Messiah. Sekarang ia diminta berkunjung ke rumah tangga dan gadis gila tersebut.

‘Saya takut pada roh-roh jahat,’ wanita ini berkata setelah kejadian tersebut. ‘Saya tidak berani pergi sendiri. Namun siapa yang dapat saya ajak pergi bersama saya? Nampak tidak seorang pun, jadi saya hanya berdoa dan mengambil Alkitab.’

Wanita ini berdiri disamping ranjang gadis itu, dan berdoa dan berdoa. Ia memegang kuat-kuat Alkitab sebagai kekuatan yang berdiri lebih besar dari roh-roh jahat. Berpikir seperti itu, ia meletakkan Alkitab itu di sebelah bantal gadis itu, dan berdoa kembali.

Apakah ini? Sebuah jimat pagan berada pada leher gadis itu; sangat salah. Ia mengambil jimad tersebut dan membakarnya—suatu hal yang beresiko untuk dilakukan dengan gadis yang hampir meninggal … Hanya dalam satu jam gadis itu telah menjadi tenang; untuk pertama kalinya ia mampu menelan makanan kecil. Kemudian, tetap memegang Alkitab ke dadanya, ia jatuh terlelap, dan tertidur sepanjang malam.

Esok paginya, mereka memberi kabar, ‘dia semakin buruk.’ ‘Apa yang kalian telah ada lakukan kepada dia?’ tanya kepala sekolah. ‘Tidak ada,’ mereka berkata, dan menyelaskan, ‘tepatnya tidak berbuat apa pun. Kami hanya meletakkan jimat lainnya ke leher dia.’ ‘Cabut itu!’ wanita ini memerintahkan. Mereka mentaati, dan gadis itu balik sembuh.

Melindungi dia dari serangan iblis, kepala sekolah ini memindahkan dia ke sekolah –akibatnya beberapa gadis-gadis yang bukan Kristen, dan karyarwan pindah keluar dari sekolah sebab mereka takut akan roh-roh jahat. Selalu berada dekat dengan Alkitab, selalu dikelilingin oleh doa Kristen, gadis itu segera sembuh total.

Hasilnya sekarang: Itu menjadi pembicaraan kota tersebut. Kepala sekolah tidak dapat pergi ke luar rumah tanpa Masyarakat menunjuk kepada dia. Dan setiap orang bertanya, ‘Apa yang ada di dalam Kitab?’

Surat ini ditutup dengan kalimat:

Di seluruh sekolah itu, para guru dan murid-murid berkata, ‘Dapatkah kami membacanya?’ Gubernur bahkan membeli sebuah Alkitab bagi dirinya, dan satu lagi bagi istrinya. Perubah terbesar terjadi kepada kepala sekolah. Yang sebelumnya ada hanya sebagai seorang Kristen nominal, ia telah menjadi seorang wanita inpirasi yang menggagumkan, setia dan pendoa. Elohim memilih seorang keluarga yang sangat berpengaruh di kota — dari sudut pandang setempat, gubernur; dari sudut pandang nasional, seorang pemimpin dari Partai Kongress; dari sudut pandang sebuah agama, sebuah keluarga yang sangat terpisah dari pengaruh-pengaruh Kristen. Elohim telah menampilkan mujizat ini melalui satu dari instrument-Nya yang terlemah. Sungguh ada sebuah tujuan.

Baca juga:

Sumber: Disadur dari buku John Foster, After the Apostles. Hal. 69-71. John Foster (1898-1973). Ia pernah menjabat sebagai professor Ecclesiastical History pada University of Glasgow dari 1949 sampai 1969. Buku John Foster lainnya: The First Advance AD 29-500, first printed in 1972; bagian dari Church History 1 Theological Education Fund  (TEF) Study Guide 5.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial.
Persiapkan Jalan Bagi Raja
  • Kalender

    • Mei 2024
      M S S R K J S
       1234
      567891011
      12131415161718
      19202122232425
      262728293031  
  • Cari