Imam Fanatik Ahmed bertemu Yeshua – desanya berubah total

Akulah pokok anggur, dan kamulah adalah cabang-cabangnya. Siapa yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia menghasilkan buah yang banyak; karena tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat apa pun. (Yohanes 15:5)

Diterjemahkan dari buku Ordinary Disciples Extraordinary Influence. Kisah nyata yang menakjubkan ini adalah bagian dari sekumpulan kisah nyata yang terjadi dekade belakangan ini di Afrika, Asia dan Amerika Selatan yang tercatat dari buku ini.

Pria di telpon menperkenalkan dirinya sebagai Ahmed. Hanya namanya dan suaranya saja telah membuat Kofi cemas dan gelisah. Ahmed adalah seorang imam, telah dikenal sebagai orang yang membangkitkan kekerasan dan sangat keras menentang para pengikut Ha Mashiah di wilayahnya.

”Apakah ini Pendeta Kofi? Ahmed bertanya dengan suara menuntut

Pendeta Kofi curiga. Mungkinkah Ahmed inginkan dari seorang pendeta Kristen kecuali hanya untuk mencari dia dan menciptakan masalah?

“Ya, ini adalah Kofi,” ia menjawab ragu-ragu.

Imam Islam ini menjelaskan bahwa ia telah mengalami sebuah pertemuan dengan Yeshua dan perlu berbicara dengan seorang pendeta. Ia mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang ia tidak mengerti. Akankah Kofi bersedia bertemu dia dan menjawab sejumlah pertanyaan tentang Kristianiti dan Yeshua? Kofi menarik nafas panjang. Kisah-kisah yang ia telah dengar tentang Ahmad mengisi pikirannya dengan keragu-raguan. Imam Ahmed … mengalami Yeshua? Menghendaki petunjuk dari seorang pendeta? Tertarik tentang Kristianiti?

Kofi telah tahu. Ini adalah jebakan. Tidak perlu keterangan lain. Dia telah mendengar tentang pendeta yang terpikat ke dalam situasi berbahaya oleh orang-orang yang mengaku ingin tahu lebih banyak. Pendeta yang pergi ke pertemuan semacam itu sering dipukuli, dipenjara, atau bahkan dibunuh. Tetapi Kofi merasakan sesuatu yang berbeda dalam suara itu di telpon. Itu bukan mengancam sebaliknya memohon. Dan setelah rasa taku dan curiganya reda, Kofi mendengar sebuah suara lembut dari Roh Kudus berkata melalui pertanyaan, pertanyaan yang ia tidak dapat dengan mudah mengabaikannya

Bagaimana jika dia tidak berdusta? Bagaimana jika Ahmad sedang mencari Kebenaran? Ya, Kofi tahu ia dapat saja terbunuh. Tetapi bagaimana jika Ahmed sungguh telah bertemu dengan Yeshua Ha Mashiah?

”Baik, saya akan menemui mu,” Kofi mendengar dirinya sendiri berkata, ”Dimana kita akan bertemu?” Kedua tengannya bergetar keika ia memutuskan hubungan telpon tersebut.

Apakah dia berjalan masuk sebuah perangkap? Atau ia akan mengalami mujizat yang paling luar biasa dalam kehidupannya?

Beberapa jam kemudian, Kofi sedang menunggu di tempat lokasi yang disepakati, di belakang tempat dagang yang tutup hari itu. Tempat yang tepat jika mereka ingin membunuh ku, ia berpikir, tetapi sesuatu yang lain juga muncul dalam pikirannya. Atau tempat yang tepat untuk seorang pengeksekusi para Kristen untuk mengaku secara sembunyi untuk menyerahkan kehidupannya kepada Yeshua Ha Mashiah.

Kofi melihat sekeliling dengan gelisah. Kemudian dia melihat siluet seorang pria berjubah panjang, pakaian ulama tradisional imam, berjalan menyusuri gang ke arahnya. Ia sendirian. Itu suatu tanda yang baik … setidaknya saat ini. Hanya mereka berdua.

Imam Ahmed menyapa Pastor Kofi dengan namanya.

“Terima kasih untuk bersedia bertemu dengan ku,” Ahmed lanjut berkata dengan suara tergesa-gesa, “Saya telah menelpon dua pendeta sebelum kamu, tetapi mereka menolak untuk bertemu.”

“Biarkan saya bercerita pada mu, apa yang telah terjadi,” Ahmed berlanjut dan ia menaruh tangannya yang bergetar ke lengan Kofi ketika ia menceritakan kisahnya itu.

Dia dan kelompok kecil imamnya, yang saat itu sedang membangkitkan kekerasan dan masalah menentang para pengikut Yeshua, sedang berjalan dari sebuah kota ke kota lainnya. Tiba-tiba sebuah sinar terang bercahaya turun dari langit, dan Ahmed jatuh berlutut. Ia mendengar sebuah suara berkata, “Berhentilah menganiaya umat-Ku! Kemudian suara itu memberi dia sebuat ayat dari Kuran, lalu sinar itu lenyap. Rekan-rekan lainnya melihat cahaya, hanya Ahmed yang mendengar suara dan mengerti.

Ketika ia kembali ke rumahnya, ia mengambil Kurannya untuk melihat ayat yang suara itu berikan kepada dia, tertulis, ”Hormatilah Orang-orang Alkitab.” (Honor the People of the Book)

Ketika berada di tempat yang cukup gelap, Ahmed memohon, ”Saya telah bertemu Isa al-Masih di sebuah perjalanan. Dapatkah kamu menolong saya?”

Pendeta Kofi membawa Imam Ahmed ke sebuah tempat rahasia untuk satu minggu intruksi tentang ”apa artinya ada sebagai seorang murid Yeshua Ha Mashiah yang lahir baru.” Itu adalah sebuah seri waktu doa yang intensif, pelepasan, dan pelajaran Firman Elohim.

Ketika Ahmed kembali ke mesjidnya, ia telah menjadi seorang pria yang baru. Ia mulai mengajar dari Injil, yang Kuran sendiri memerintahkan para Muslim yang setia untuk membacanya.

Mereka yang di mesjid tertarik ajaran-ajaran baru tersebut dan mulai bertanya sejumlah pertanyaan. Ahmed memimpin satu keluarga demi satu keluarga kedalam hubungan dengan Yeshua Ha Mashiah.

Pada akhirnya, para imam, yang siapa telah ada bersama Ahmed ketika peristiwa pertemuan dengan Yeshua yang ajaib tersebut terjadi, mendengar cerita Ahmed. Mereka berpikir Ahmed sudah gila, namun satu per satu mereka pun menjadi mengenal Yeshua sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.

Pada waktu yang bersamaan, Ahmed mulai menghadiri pertemuan para pendeta secara sembunyi dengan gereja-gereja yang Kofi wakili. Suatu hari Ahmed datang ke pertemuan para pendeta bercerita, ”Nah, itu akhirnya telah terjadi, Ahmad berkata, ”Setiap orang di mesjidku sekarang adalah pengikut Yeshua Ha Mashiah yang dibaptis.”

Mujizat yang sama juga terjadi di mesjid-mesjid para imam temannya Ahmed. Suatu hari semua lima imam ini datang kepertemuan para pendeta. Mereka menerangkan bahwa mesjid-mesjid mereka penuh dengan murid-murid Yeshua Ha Mashiah. Mereka mengajari dari Injil dan memecahkan roti bersama sebagaimana mereka merayakan Perjamuan Suci (The Lord’s Supper).

Seorang pendeta senior, yang mengajar pada Sekolah Alkitab, mendorong para pendeta lainnya untuk mengunjungi ”mesjid-mesjid Yeshua.” Ia berkata dengan tersenyum, ”Saya baru saja datang dari ibadah mereka, lebih terinpirasi untuk menghidupi  hidupku sescara penuh bagi Yeshua dibandingkan ketika saya pergi ke gereja-gereja kita.”

Setelah selamat datang yang hangat ini, para imam dari masjid-mesjid Yehsua membuat sebuah permohonan. Mereka berkata, ”Mesjid-mesjid kami penuh, dan orang-orang berjalan kaki dari desa terdekat dimana tidak ada mesjid. Ketika kami membangun mesjid kami yang lalu, kami telah mendapat bantuan keuang dari Timur Tengah. Namun kami tidak akan mendapat uang dari Timur Tengah untuk membangun mesjid Yeshua. Akankah kalian menolong kami?”

Para pendeta berdoa bersama mereka dan setuju untuk menolong. Ketika mesjid Yeshua jadi dengan atap tradisional, sebuah salib merah kecil ditaruh di atasnya. Hari ini mesjid itu penuh dengan orang yang menjadikan Yeshua Ha Mashiah sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.

Semuanya karena Kofi – seorang murid Yeshua yang normal, seorang petani dan pendeta yang diperlengkapi untuk melatih murid-murid lainnya – yang telah bersedia menyerahan ketakutannya sendiri kepada Yeshua dan mati unuk dirinya sendiri.

Kebanyakan dari kita di Amerika Utara tidak menghadapi tantangan yang sama sebagaimana pendeta Kofi hadapi. Kita tidak menerima panggilan-panggilan telpon dari orang-orang yang ingin mebunuh kita karena kita Kristen. Kita tidak terancam kematian karena kita taat panggilan Elohim dalam hidup kita. Tetapi, sekaitan dengan konsekuensi potensi tersebu, setiap kita terpanggil untuk mati bagi diri kita sendiri – menanggalkan ambisi-ambisi ikatan dunia kita dan ada bangkit ke dalam kepenuhan kehidupan Ha Mashiah.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Yeshua berkata kepada wanita Israel perkataan yang mengejutkan ini

Perjalanan iman Ayelet Steckbeck dari kehampaan dan kesedihan hidup berubah menjadi sungai sukacita yang berlimpah-limpah.

Sid Roth, tuan rumah pertunjukan TV It’s Supernatural! mewawancarai Ayelet, wanita Yahudi asal Israel. Sid Roth sendiri adalah seorang Yahudi Kristen lahir baru, ia telah mewancarai ratusan orang pada programnya ini dan juga penulis buku They Thought For Themselves (Mereka Telah Berpikir Untuk Mereka Sendiri)  kumpulan kesaksian puluhan orang Yahudi yang menjadi percaya kepada Yeshua Ha Massiah/ Yesus Kristus. Lihat video clik di sini

Ayelet Steckbeck dibesarkan di sebuah kibbut sekuler di Israel. Kibbut adalah sebuah sistim perkumpulan petani atau penduduk yang dimiliki oleh para anggotanya di Israel. Ayelet berkata, sejak kecil ia telah tahu bahwa Elohim adalah nyata dan ada, dan ia memiliki hubungan dengan Elohim

“Saya ingat ketika saya berusia 4-5 tahun saya sedang berjalan di sebuah Taman Kanak-kanak saya berdoa. Dan ketika usia 12 tahun saya berdoa setiap malam untuk seluruh keluarga saya.”

Hidup Ayelet di Israel saat itu tidaklah mudah, saat ia masih di bawah usia 5 tahun, abangnya terbunuh sebagai seorang tentara. Ketika ia memasuki wajib militer, semua kesulitan itu muncul ke permukaan.

“Saya menjadi begitu tertekan dan menderita suicidal (tekanan batin untuk bunuh diri), tidak memiliki harapan, namun saya tetap percaya kepada Elohim, tetapi Dia nampaknya sangat jauh.”

Sid Roth: Saya berpikir bahwa banyak orang Israel menderita seperti yang kamu telah jelaskan, sederhananya oleh karena bom-bom bunuh diri; kamu sedang di bus, sedang acara pernikahan dan tidak kamu tidak tahu apa yang akan terjadi wajar bagi seorang muda seperti kamu kehidupan begitu keras untuk ada hidup di Israel saat-saat ini (Mei 2006, wawancara ini terjadi).”

“Benar terkadang seperti itu. Orang-orang menangani masalah ini secara berlainan. Tetapi dari waktu ke waktu, kami melihat sejumlah orang terjatuh begitu saja secara emosi,” Ayelet menjawab

Singkat cerita, setelah ia selesai dari wajib militer, ia berkunjung ke seorang teman yang tinggal di kota Yerusalem. Dan tekanan bunuh diri itu muncul lagi. Tetapi sesuatu terjadi

“Saya ingin rasanya lenyap. Menghabiskan hidup saya. Namun tiba-tiba saya melihat sebuah penglihatan apa yang akan terjadi jika saya melakukan bunuh dini: ‘Elohim duduk di tahta-Nya. Dan saya melihat jiwaku sendiri yang berkehendak melakukan perbuatan tersebut, Elohim menangis. Saya bertanya kepada Dia: “Mengapa?” Elohim menjawab dengan suara yang sedih: “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku ingin menolongmu?” Dan Dia tetap mengangis dan menangis.”

“Lalu penglihatan tersebut lenyap. Dan saya duduk di depan tangga (rumah tersebut) menangis. Pengalaman tersebut telah merubah hidupku. Saya sadari saat itu bahwa Dia mengasihi dan perduli. Saya mendapat pengertian bahwa ketika kita meninggal dunia kita akan menghadap Tahta Elohim; Dia menangis sebab jika saya mati Dia tidak akan mampu menerimaku jika saya bunuh diri.”

Hati itu juga saya membuat sebuah keputusan untuk hidup dan membuat pilihan untuk menemukan siapa sesungguhnya Elohim ini adalah dan apa bagian saya sebagai putri-Nya.”

Sid Roth: Tentunya, sebagai sorang Israel satu-satunya pilihan hanyalah faham tradisional atau Orthodox Yudaisme. Kamu menghadiri sekolah Yeshiva (kelas agama Yudaisme untuk wanita).

“Saya mulai mengenakan baju rok panjang, memelihara Kosher (makanan halal), memelihara hari Sabat. Dan saya mulai pergi ke Yeshiva untuk belajar.”

Sid Roth, memotong perkataan Ayelet, meminta ia menceritakan ajaran dua rabbi (sebutan untuk guru agama Yahudi) di kelasnya yang mengajar tentang Ha Massiah. Umumnya para rabbi Orthodox hanya percaya Ha Massiah belum datang, tetapi akan datang.

“Ya, kita tahu bahwa rabbi menyebut kata Ha Massiah tetapi kita tidah pernah tahu apa itu arti sesungguhnya. Namun pada kelas itu, suatu kali ada jam kelas Rabbi berbicara tentang datangnya Ha Massiah di Akhir Jaman. Ia mengajar Ha Massiah akan ada, bagian-nya dan posisi-nya. Elohim memberi saya wahyu bahwa itu adalah perencanaan Elohim untuk penebusan bagi dunia. Saya ambil itu secara serius. Saya akan berdoa untuk hal itu terjadi. Dan kami punya sebuah lagu dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Baruch haba baruch haba Melachim Mashchiah”“Selamat datang selamat datang Raja Massiah.” Saya nyanyikan lagu tersebut, dan berseru dengan keras berjam-jam untuk Massiah datang.”

Sid Roth: “Kamu juga telah bercerita kepadaku rabbi lainnya mengajar bahwa tubuh kita adalah seperti bait bagi Ha Massiah untuk hidup di dalamnya. Apa itu pengaruhnya pada kamu?”

“Ada sebuah ayat berkata, “Buatlah sebuah bait, dan Aku akan tinggal di dalamnya” dalam terjemahan Inggris itu dikatakan “tinggal di antara kalian,” dalam bahasa Ibrani “bit-o-chan.”  Jadi ia berkata “Elohim ingin tinggal di dalam kita; di dalam sebuah bangsa atau dalam setiap pribadi kita.”

Sekali lagi saya terima ajaran ini secara serius. Saya berkata, “Elohim jika Engkau ingin tinggal di dalam hidupku, You are welcome. Datanglah dan tinggallah di dalam ku!”

Sid Roth: Apakah kamu berdoa untuk menerima Yeshua setiap hari?”

Ayelet: saya pikir, ya begitulah.” ia menjawab sambil tersenyum manis.

Sid Roth: Elohim menjawab doamu!

Ayelet: “Saya sedang berjalan kaki di sebuah jalan di Yerusalem setelah saya mulai berdoa “Elohim datang dan tinggal di dalam ku. Dan saya rasakan sebuah bola api datang melalui belakang tubuhku, dan pada waktu yang bersamaan saya mendengar suara berkata, ‘Sekarang Aku di dalam mu. Segala sesuatu akan berjalan baik.”

Sid Roth: “Saya suka kalimat itu; ‘segala sesuatu akan berjalan baik.’ Saya bicara kepada kamu (para pendengar): segala sesuatu!!”

Ayelet menceritakan kejadian yang luar biasa itu ke teman wanitanyanya, yang sesungguhnya juga seorang Kristen lahir baru, namun tidak pernah bercerita sebelumnya. Temannya ini berkata: “Baik, itu adalah Roh Kudus yang ingin hidup di dalam mu.”

Lalu Ayelet sejak itu mulai berbicara bahasa lidah. Kejadi pertama ketika ia sedang di dalam sebuah bus. Dan juga ia mulai mendapat sejumlah penglihatan: melihat ha Massiah yang selalu mengenakan sebuah Tallit (kain doa Yahudi di bahunya), dan lainnya seperti yang terulis pada ayat-ayat Alkitab: penglihatan seorang pria yang sangat tinggi besar berdiri di atas kota Yerusalem, satu kakinya di atas Gunung Zaitun dan kaki lainnya di atas Gunung Zion, saya baru tahu itu ayat itu setelah saya melihat penglihatan tersebut (silahkan baca kitab Zakharia 14, perhatikan ayat 3-4)

Setahun kemudian teman wanita yang sama mengundang Ayelet menghadiri gereja rumah orang-orang Kristen Yahudi dan bukan-Yahudi, dimana semua berbahasa roh. Dan ia rasakan hadirat Elohim kuat sekali.

Suatu kali ia merekam suatu nubuatan tentang tahun berikutnya. Ia ingin memperdengarkan rekaman tersebut di sekolah Yeshiva, oleh karena itu ia mencoba menghapus setiap kata “Yeshua.” Namun setelah mencoba lima kali, ia tidak berhasil. Ia menceritakan kejadian ini ke teman-teman gereja rumahnya. Teman wanita tersebut menunjukkan Alkitab Perjanjian Baru dan bercerita mengapa, lalu menambahkan “saya percaya Yeshua adalah Ha Massiah.” Di sini Ayelet baru tahu bahwa teman Yahudinya juga seorang Kristen

Sehari sebelum hari Perayaan Yom Kippur (Penyucian Dosa), ia melakukan upacara Mikveh (baptisan selam untuk penyucian. Ia masuk ke dalam kolam baptisan tersebut, dan tiba-tiba mulutnya terbuka dan berkata “di dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus” sebelum ia menyelam. [upacara Mikveh ini tidak ada pembaptisnya, mereka yang dibaptis masuk ke dalam air dan menyelupkan seluruh tubuh mereka sendiri]

Di Perayaan Yom Kippur, ia pergi ke rumah doa. Saat ia berdoa, Yeshua menampakkan diri, membuka kedua tangan-Nya berkata kepada Ayelet: “Selamat datang!”

Sid Roth sering mendengar kabar dari Ruth Heflin (wanita yang membina Ayelet, sekarang sudah meninggal dunia) bahwa sama seperti kisah di Injil rabbi Nikodemus yang mengunjungi Yeshua pada malam hari karena tidak ingin diketahui orang banyak, Ruth berkata bahwa bertahun-tahun banyak rabbi dan juga seperti Ayelet, mereka datang kepada Ruth pada malam hari dan menjadi orang percaya dalam Ha Massiah.

Ayelet meneguhkan, bahwa setiap minggu ada saja orang Yahudi menjadi percaya baik di Yerusalem maupun di Tel Aviv.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Ex-Muslim Iran dahulu menyerukan ‘mampus Amerika!’ Sekarang, menyelamatkan bangsanya

Ketika Yeshua sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yeshua berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (Markus 1:16-18)

“Selama dua tiga hari sedih tersebut … saya merasa saya mendengar suara Elohim dalam hatiku bahwa mereka yang membunuh saudara-saudaraku bukanlah musuhku. Ada satu musuh, itu adalah Setan. Mereka tertangkap dalam tangan-tangan musuhku,” Dr. Hormoz Shariat berkata mengingat kematian saudara kandungnya di tangan pemerintah islam Iran

Dr. Hormoz Shariat memiliki misi menolong membawa para Persian (nama asli dari Iran) kepada iman Kristen. Ia pendiri dari Iran Alive Ministries, ia telah menyebar Injil bertahun-tahun dengan kreatif; melalui pemancara satelite, pelayanan pelatihan dan innovasi lainnya.

Hormoz seorang asli Persian dan ex-Muslim, dahulu ia ikut menyerukan “mampus Amerika!” di jalan-jalan kota Iran. Seluruh kehidupan Shariat berubah ketika ia meninggalkan Iran ke Amerika untuk kuliah saat itu sedang berlangsung Revolusi Islam Iran.

Hormoz berkata pelayanannya mulai berakar setelah adik laki-lakinya usia 16 tahun ditahan pemerintah Iran, setelah dua tahun dipenjara pemerintah menghukum mati adiknya. Ia bercerita kisah yang menyedihkan tersebut

Suatu hari mereka mengeksekusi dia. Mereka berkata, “Datanglah dan ambil tubuhnya. Kami tembak dia dan ngomong-ngomong kalian harus membayar kami untuk membunuh dia.”

Tragisnya, para pegawai pemerintah Iran menuntut kedua orang tuanya bahwkan membayar atas peluru-peluru tersebut. Ketika ditanya bagaimana Shariat menangani untuk tidak dikuasai kebencian, ia mengingat saat itu ia hanyalah seorang Kristen baru.

Kesaksian perjalanan iman Hormoz Shariat bertemu Yeshua Ha Mashiah

“Itu sungguh tidak mudah. Bermasalah …., saya sedih” ia ingin jujurnya membalas dendam, namun ia teringat pesan Injil.

“Selama dua tiga hari sedih tersebut … saya merasa saya mendengar suara Elohim dalam hatiku bahwa mereka yang membunuh saudara-saudaraku bukanlah musuhku. Ada satu musuh, itu adalah Setan. Mereka tertangkap dalam tangan-tangan musuhku,” Hormoz berkata

Bacaan berkait:

Jadi, sebagai ganti balas dendam, Shariat memilih belas kasihan dan kasih. Dan sementara ia sudah memiliki semangat untuk menginjil, kematian adiknya memberi ia missi yang benar menyebarkan Injil kepada satu juta Muslim. Beberapa tahun kemudian, ia sekarang telah membagikan Alkiab kepada jutaan Muslim.

Pelayanannya, Iran Alive Ministries menjangkau seluruh Timur Tengah, namun khususnya ke orang-orang berbahasa Farsi.

Ia tinggal di AS, Hormoz berkata ia sering menerima ancaman mati oleh sebab pelayanannya tersebut- namun ia tidak mundur. Ia berkata, “Yeshua merubah kehidupan-kehidupan. Dia merubah kehidupan kita … masyarakat kita!”

IKUTLAH SERTA DALAM KERETA KENCANA, Bg. 1 (T.L Osborn, buku elektronik lengkap; Teknik Penginjilan)

Diterjemahkan dari Ex-Muslim Once Chanted ‘Death to America!’ Now, He’s Saving Iranians Billy Hallowell 15 Mai 2020 Breaking Christian News.com

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Imam dan Pengkotbah Muslim bangkit dari kematian setelah di-Injili oleh Yeshua Ha Mashiah

Jawab Yeshua: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”  (Yohanes 11:25-26)

Upacara memandikan jenazah Muslim

Ibadah memandikan jenazah – illustrasi

Diterjemahkan dari laporan Bibles for Mideast: Dead Imam comes alive during burial preparations; a year and a half later, he heads up a newborn church!

Catatan dari penterjemah Indonesia: “Editor” pada tanda kurung adalah editor Bibles4Medeast. Kurung siku dari penterjemah. ”Munaf Ali” bukanlah nama asli sebagaiman Editor Inggris telah menyatakannya; itu dilakukan demi keamanan jiwa bekas imam itu sendiri. Bibles for Mideast bukanlah sebuah denominasi gereja, hanyalah sebuah gerakan misionari yang bekerja tanpa lelah untuk memberitakan Injil kepada para Muslim dan suku-suku yang belum pernah mendengar Injil, serta mendistribusikan Alkitab-alkitab secara gratis. Mereka memfollow-up jiwa-jiwa baru melalui gereja-gereja rumah dibawah bendera Gereja ALG (Assembly of Loving God).

[Pembela Islam yang setia dan yakin akan imannya, iblis-iblis merebut jiwanya]

Munaf Ali, 46, telah melayani dengan setia sebagai imam dan pengkotbah pada masjid Timur Tengahnya selama bertahun-tahun. Pada suatu hari yang telah ditentukan di bulan Maret tahun 2016, Pastor Paulus dan tim Injil dari (organisasi) Alkitab-alkitab untuk Mideast (the Bibles For Mideast) memutuskan untuk bertamu mengunjungi imam Muslim ini. Saat mereka mengobrol, topik Yeshua dan Alkitab muncul secara alami. Imam dengan tegas menyangkal keilahian Yeshua Ha Mashiah dan kredibilitas Kitab Suci orang Kristen. Dan dengan marah ia menolak tawaran pendeta Paulus memberi kitab Injil dan berlanjut mengutuki para misionaris tersebut.

Ia kemudian merumuskan rencana penyerangan. Mengumpulkan sebuah massa para fanatik, ia sendiri memimpin mereka dalam upaya penyerangan atas tim penginjilan ini. Dengan teriakan-teriakan ”Allahu Akbar” (bahasa Arab untuk ‘Allah Lebih besar’ – Editor), mereka tiba di suatu tempat yang mereka telah dengar kelompok [penginjil] tersebut mengadakan pertemuan. Untungnya, oleh tuntunan Elohim, tim (penginjil) tersebut memutuskan untuk mengadakan pertemuan mereka di tempat lain.

Beberapa hari kemudian, imam ini sejak berjalan pulang ke rumahnya setelah Sembayang Jumat di Mesjidnya. Tiba-tiba ia dikuasai oleh perasaan pusing, ia jatuh ke tanah. Ketika ia dalam keadaan koma, ia menyaksikan para iblis berdatangan segera ke arah dirinya, ia berkat, untuk mengambil jiwanya.

”Pergi kamu hai para iblis yang dikutuki Allah!” Ia berteriak pada mereka sekeras ia bisa lakukan. ”Kamu tidak punyak hak untuk mengambil jiwaku!” ia mengklaim

”Tidak!” mereka menjawab [menolak usiran imam Muslim ini], ”Itu adalah hak kami untuk mengambil kehidupanmu! Imam ini bercerita bahwa mereka kemudian secara paksa mengambil jiwanya.

[Para iblis lahir dari hadirat Yeshua; Yeshua memberi tahu siap Diri-Nya kepada imam ini dan memberinya kehidupan kembali]

Ketika para roh jahat ini berbalik untuk meninggalkan tempat, Yeshua tiba-tiba menampakan diri diapit oleh para malaikat, Munaf bercerita. Iblis-iblis tersebut melarikan diri dengan rasa ketakutan.

”Dengarkan, putra-Ku” Yeshua berkata kepada Munaf. “Adam Pertama telah tidak taat kepada Elohim dan berdosa menentang Dia di bawah tekanan Setan. Gerbang-gerbang Sorga telah tertutup karena dosanya.

”Aku adalah Adam Kedua, Firman Elohim dan Meshiah Yeshua, Putra dari Yang Mahatinggi. Aku telah lahir dari Maria gadis perawan, sebagai Putra Manusia yang tidak berdosa untuk menebus Adam Pertama dan semua keturunannya -termasuk kamu- dari dosa dan kematian. Aku telah tersalib dan mati sebagai tebusan untuk semua dosa-dosamu, untuk memjadikan kamu anak Elohim dan warga-negara Sorga.”

”Aku telah bangkit dari kematian dan membuka gerbang-gerbang Sorga untuk membawamu kepada kemulian kekal. Milikilah iman dalam Ku dan menjadi saksi Ku. Aku memberi kehidupanmu kembali kepadamu, sebab Aku memiliki otoristas untuk memberi kehidupan.

Ketika Munaf membuka matanya, ia sadar bahwa putra-putranya dan para keluarga dekat lainnya telah meletakkan tubuhnya pada sebuah meja, mempersiapkan untuk menyuci dan membungkus tubuhnya untuk penguburan. Sebuah kumpulan besar telah hadir untuk ibadah pemandian dan pembungkusan sebuah sesuai aturan Islam sebelum penguburan.

Semua yang hadir sungguh terkejut ketika ia tiba-tiba terbangun dari meja pemandian tersebut. Ia mencoba menerangkan kepada mereka apa yang ia baru saja alami. Ia telah ada mati, ia berkata, dan para roh jahat telah melakukan yang terbaik mereka bisa untuk mengambil nyawanya, Tetapi Meshiah Yeshua datang dan memberi dia kehidupannya balik lagi!

Banyak dari mereka yang mendengarkan [kesaksian Munaf] berpikir bahwa dia telah kehilangan kesadarannya. Sungguh ia telah terbentur batu pada kepalanya ketika ia terjatuh. Yang lainnya menduga entah roh-roh jahat sekarang menguasai dirinya.

Pada hari-hari berikutnya setelah kejadian tersebut, Munaf berbicara tentang Yeshua kepada keluarganya dan kepada siapa saja yang mengunjungi dirinya. Anggota-anggota keluarganya percaya apa yang ia katakan, dan mereka menerima Yeshua sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka. Namun masyarakat memaksa bahwa ia memerlukan pertolongan ahli jiwa, dan mengusir dia dari mesjid dimana ia bertugas.

Kemudian aniaya melawan dia dan keluarganya semakin bertambah, mereka dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka dan negara mereka.

Namun Elohim memakai Munaf. Munaf telah menjadi seorang penginjil yang sangat luar biasa bekerja bersama organisasi Bibles for Mideast, telah memenangkan banyak jiwa bagi Adonai. Dua dari putranya sekarang belajar Firman Elohim. Minggu lalu, sebuah gereja Rumah ALG telah lahir di bawah kepemimpinannya, mengadakan ibadah mingguan pertama kalinya.

Berdoalah untuk Munaf Ali, keluarganya, dan gereja baru tersebut; meminta Adonai kita tetap melindungi, memimpin dan melengkapi kebutuhan bagi mereka sebagaimana mereka bekerja bagi kelanjutan Kerajaan Elohim di wilayah-wilayah rawan untuk Injil. (www.Bibles4Mideast.com, 9 Oktober 2017)

Baca lebih lanjut

Imanku – Sazan (Barzani) Hendrix; Wanita Kurdi berjumpa Yeshua melalui mimpi-mimpi

Pada waktu itu orang akan berkata: “Sesungguhnya, inilah Elohim kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah YAHWEH yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!” (Yesaya 25:9)

Sazan Hendrix mimpi berjumpa Yeshua Ha Mashiah

Sazan (Barzani) Hendrix

Sazan seorang foto model ex-Muslim Kurdi tinggal di Amerika Serikat. Ia memiliki dua kakak wanita dan seorang adik laki-laki. Tidak terhitung berapa puluh ribu orang Timur Tengah telah menjadi orang Kristen hanya karena Yeshua menampakkan diri dan berbicara kepada mereka melalui mimpi-mimpi. Kesaksian di bawah ini adalah terjemahan bahasa Indonesia yang diambil dari gabungan dua kesaksian Sazan bagaimana ia berjumpa Yeshua, Juruselamat dan Adonainya. YBU, Penjalabaja

Bagi ku, imanku saat ini adalah terutama (gambarkan itu ada sebagai sebuah mesin) dari segala sesuatu saya lakukan hari ini. Saya tidak terlahir sebagai seorang Kristen, malah itu bukanlah sesuatu yang kedua orangku terlalu suka ketika aku menceritakan hal itu ke mereka. Saya tidak terbangun suatu hari dan berkata, ”Hi, saya akan menjadi Kristen hari ini,” itu tidaklah terjadi seperti demikian. Secara etnis mayoritas orang-orang Kurdi dari Irak (darimana saya berasal) adalah Muslim, saya telah diajar untuk percaya Elohim (”Allah,” Muslim menyebutnya) sebagai pribadi tertinggi namun tidak sungguh-sungguh melekat pada agama. Saya seorang yang bersembayang  setiap malam sejak saya berusia 6 tahun, namun saya berpikir, Siapkah Engkau Elohim? Apakah Engkau nyata?” Saya pikir bahwa saya menjadi semakin penasaran sejalan saya menjadi semakin besar  dan ingin tahu siapakah Elohim dan jika Dia sunguh ada.

”Ketika ketakutan datang mengetuk pintu, jawablah itu dengan iman”

Tiga tahun lalu, saya melewati waktu yang berat di rumah setelah adikku yang laki-laki jatuh sakit, dan dalam kehidupan pribadiku dimana hubungan-hubungan dengan orang-orang yang pada siapa saya telah letakkan semua kebahagianku mulai memudar. Saya menjadi sungguh tidak berbahagia dengan diriku sendiri dan mencoba bersembunyi dibalik pekerjaanku. Saat itu saya tidak tahu bahwa ini adalah cara Elohim menarik saya keluar dari semua kehancuran sehingga Dia dapat masuk (ke dalam kehidupanku). Dia tidak memulai transformasi tersebut sampai saya membuka hatiku. Saya pikir ketika sesuatu yang menghancurkan terjadi dalam kehidupan kita entah itu sebuah perpisahan yang buruk, kehilangan pekerjaan yang tiba-tiba, atau sanak famili terdekat meninggal dunia, kita secara tergesa-gesa mempertanyakan Elohim dan menjadi begitu marah kepada Dia sebab kita tidak berbahagia (dengan hal-hal tersebut). Ada sebagai pengendali diri sendiri yang aneh saya saat itu – saya takut melepaskan dan menyerahkan kepada Elohim. Saya juga takut untuk mengenali Elohim, sebab ini akanlah mengecewakan kedua orang tua dan merubah kepercayaan-kepercayaan tradisi yang telah dibangun dalam budayaku. Bagaimanapun, saya telah mencoba menghidupi kehidupanku dengan cara tersebut dan itu telah membuat saya gagal. Saatnya untuk mencoba hal-hal dengan caraku.

Ketika adikku (usia 8 tahun saat itu) didiaknosa memiliki Leukemia pada malam Natal 2008, saya berpikir bahwa hidupku berakhir. Sebelumnya saya telah kehilangan seorang paman karena kanker dan berpikir secara serius: ”Elohim jangan biarkan kami mengulangi pengalaman hidup itu lagi.” Melalui ujian setahun, adiku berjuang hidup dan berhasil mengalahkan kanker. Ilmu pengetahuan telah mengambil bagiannya, namun saya tahu bahwa Elohim melakukan peran yang lebih besar pada kejadian ini. Saya adalah pendonor enam dari enam transplantasi sumsum tulang adikku, itu adalah saat (saya mengerti) Elohim memberi saya sebuah tujuan. Saya berpikir jika saya gagal dan gagal untuk sisa hidup saya, itu tidak masalah sebab sedikitnya saya mampu memberi adikku hadiah ini. Saya mengucap syukur kepada Elohim setiap hari untuk mujizat tersebut. Penyakit adikku berakhir menjadi sebuah berkat yang tersembunyi. Elohim rupanya bukan ingin mengambil adiku dari kami, sebagai ganti Dia memakai adikku mengajar kami sebuah pelajaran iman.

Setelah pengalaman ini, saya memulai kehidupanku secara berbeda.  Saya kurang berpikir tentang cara-cara memperbaiki masalah-masalah ku sendiri dan mulai berpikir lebih banyak tentang cara-cara bagaimana Elohim dapat masuk dan mengambil alih situasi – seperti Dia telah lakukan pada adikku.

Saya berpikir, ”Elohim saya tahu Engkau ada. Saya ingi tahu SIAPAKAH Engkau adalah.”

Berdoakah saya kepada Muhammad? Yeshua? Buddha? Saya memerlukan tuntunan. Seorang mentor dekat saya, Stevie Hendrix, menganjurkan saya, ”Begini saja, ketika kamu pulang ke rumah malam ini mintalah Elohim untuk menyatakan diri-Nya kepada mu melalui mimpi-mimpimu.”

Ketika Stevie memberi anjuran ini, Sazan tiba-tiba teringat kembali masa kecilnya dimana ia sering mendapat mimpi-mimpi yang bersifat nubuatan. Di hati Sazan, ia yakin hal ini akan terjadi.

”Saat kanak-kanak saya selalu memiliki mimpi-mimpi nubuatan ini, dan sekarang saya yakin akan segera mendapatkan yang terbesar.”

”Jadi, saya pulang rumah malan itu dan saya berdoa secara berbeda dari biasanya saya telah lakukan sepanjang hidupku,” dia berkata. ”Dan saya hanya berkata, ’Saya tidak tahu siapakah Engkau … sudahkah Engkau menunggu aku selama kehidupanku? Apakah Engkau mendengar doa-doaku? Wujudkanlah diri-Mu sendiri kepada ku.’”

Wau, sungguh Elohim menunjukkan diri-Nya. Elohim memberi dia mimpi-mimpi nubuatan

”Malam tersebut saya sungguh bermimpi saya berada dalam sebuah Gereja memuji / menyembah nama Yeshua Ha Mashiah. Dalam kehidupan yang nyata (saat itu), saya bahkan tidak tahu apa artinya menyembah atau siapakah Yeshua sesungguhnya adalah! Itu adalah sebuah pewahyuan baru bagiku!

Saya dapat melihat diriku di antara mereka yang berdiri, dan kedua tanganku terangkat ke udara. Saya dapat melihat diriku sendiri menyembah Yeshua. Itu adalah pengalaman mimpi di luar tubuh dimana saya meraskan kasih, penyembahan tersebut; saya merasakan semuanya.” (Kesaksian semacam ini bisa dibaca di situs ini pada subtitel Sorga dan Neraka

Mula pertama, saya tepatnya menolak kejadian tersebut sebab saya tidak ingin mengakui bahwa hal tesebut adalah kebenaran. Saya tertarik dan takut pada waktu yang bersamaan.

Elohim berkomunikasi kepadanya melalui mimpi-mimpi selama dua minggu

”Selama dua minggu secara berturut-turut saya mendapatkan mimpi yang ajaib, saya mulai memiliki mimpi-mimpi yang bermakna. Saya mulai mengenal Yeshua melalui mimpi-mimpiku dan bagi ku itu adalah semua yang saya perlukan untuk menyadari bahwa ini adalah kebenaran.

Mimpi-mimpi ini menjadi sebuah jalan kekuar dari dunia nyata sekaligus sebuah jalan bagiku untuk mengenal Yeshua Ha Mashiah. Saya mulai meneliti lebih dan mengelilingi diriku dengan iman Kristen. Setelah 22 tahun kekurangan, sekarang saya merasakan seperti seorang anak kecil dengan sejuta pertanyaan tentang Yeshua.

Ketika saya mendapatkan mimpi tersebut saya tahu bahwa itu bukanlah sekedar kebetulan. Saya sedang melangkah ke dalam terang setelah saya merasa seperti saya telah berada dalam kegelapan untuk waktu yang begitu lama.”

Ketika Sazan menceritakan hal ini, kedua orang tuanya tidak suka dengan iman baru putrinya ini.

”Mereka begitu kecewa.” Mereka berkata, ”Janganlah pernah bercerita kepada kami ketika kamu pergi ke Gereja sebab kami tidak ingin mendengar tentang hal itu.”

Tetapi yang membuat hubungan dengan keluarganya rusak berat adalah ketika ia menikah dengan Stevie- pemuda Kriten Barat yang tidak memiliki hubungan dengan budaya bangsa Kurdi.

Keluarganya mengabaikan dirinya, ia merasa seperti dibuang. Namun melalui waktu ke waktu keluarga dapat melihat kehidupan baru Sazan yang telah diubahkan oleh Yeshua, dan sekarang mereka berhubungan kembali bahkan lebih baik dari sebelum ia pindah ke Kristen.

Saat ini Sazan aktif dalam media sebagaimana sebelumnya, hanya sekarang Yeshua adalah pusat hidupnya, bisnis dan popularitasnya adalah sampingan. Situnya Sazan: http://sazan.me/blog/

Pesan Sazan kepada pembaca:

“Elohim hanya ingin kamu berbicara kepada Nya. Dia ingin kamu mendengarkan … sungguh luar biasa ketika kamu membuka mata dan telingamu atas apa Elohim ingin tunjukkan kepadamu.

“Dia telah mentranform hatiku, pikiranku dan yang terpenting jalanku. Sekarang saya secara literal hidup dalam mimpi-mimpiku sebab Elohim telah memberikan kepadaku kesempatan dan tempat berpijak untuk bercahaya. Pelajaran terbesar yang saya telah belajar dari semua ini adalah membangun kembali fondasi kebahagianmu sekitar Elohim sebagai ganti berpusatkan sekitar manusia, pekerjaan atau apapun keputusan terbaik seorang dapat buat. Fondasi ini tidaklah akan pernah hancur menimpamu. Tidak juga akan menjebakmu. Di luar semua keagamaan, memiliki hubungan pribadi dengan Elohim sesungguhnya adalah yang terbaik. Kamu akan belajar secara cepat bahwa tidak ada pertanyaan yang terlampu sulit bagi Elohim untuk menjawab dan menyatakannya.

Sumber acuan:

Baca lebih lanjut

Pengalaman hampir-mati di Neraka merubah total hidup Matthew Botsford

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Injil Yohanes 5:24)

Kisah nyata Pengalaman Hampir Mati (PHM)/ Near-Death Experience (NDE), adalah satu dari sekian bukti bahwa Surga dan Neraka sungguh ada, seperti Adonai Yeshua Ha Mashiah sendiri katakan. Pengalaman banyak orang dari segala latar belakang profesi dan keyakinan telah membawa semua mereka yang telah mengalaminya berkesimpulan bahwa Yeshua adalah terbukti Putra Elohim, Adonai, Juruselamat manusia. Di bawah ini adalah contoh lainnya.

[Tidak seorangpun tahu kapan ia mati; malangnya banyak orang tetap bermain-main dengan kekekalan hidup mereka; pengalaman di Neraka] Matthew sedang menuju ke sebuah pertemuan bisnis bersama saudara dan sanak-familinya yang lain ketika rangkaian tembakan menyapu kumpulan orang yang sedang berada di luar sebuah restoran Atlanta.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Matthew & Nancy Botsford

Tiga pria yang dalam keadaan mabuk dilarang masuk restoran yang menyebabkan satu dari mereka menembaki orang-orang yang ada di sana dengan pistol semi-otomatis Uzi; satu dari peluru memasuki kepala belakang Matthew, bersarang di otaknya.

“Mereka marah, jadi mereka menembaki orang yang berada di kaki-lima,” Matthew berkata. ”Jika Anda mengambil sebuah jarum hypodermik, lalu memanaskannya dan memasukkannya ke dalam kepala Anda, itulah yang saya telah rasakan. Itu sakit panas yang luar biasa, kemudian segala sesuatu menjadi gelap.“

Tubuhnya terlempas ke bumi dan hal terakhir yang ia ingat adalah rasa dingin. Ia diujung kematian. Tiga kali jantungnya terhenti; saat tertembak, dalam ambulan dan terakhir di kamar darurat Rumah Sakit Piedmont. Dokter memberi obat yang membuat ia koma selama 27 hari demi mengurangi pembengkakan otak.

Nancy, isteri Matthew telah menuliskan kondisi sulit itu pada bukunya, ”A Day in Hell; Death to Life to Hope

“Saya tahu Elohim ada dan Yeshua adalah Putra-Nya, tetapi saya tidak pernah serius berkata Yeshua adalah Jalan atau membuat suatu usaha untuk mengenal Dia,” Matthew menceritakan kondisi Kekristenannya saat ia tertembak. “Itulah semuanya tentang saya saat itu. Saya memiliki rencana saya sendiri. Berusia 28 tahun, saya merasa masih muda, aktih dan kuat.”

Namun ketika semua lampu padam, ia memasuki suatu realita nurani yang berbeda. ”Dengan segera, saya telah berpindah dari dunia sementara dimana saya hidup, ke dunai kekekalan neraka,” ia berkata.

Pada buku tersebut, Matthew menyelaskan suasana yang mengerikan yang ia percaya adalah neraka, diman tubuhnya terapung di udara, kedua tangannya lurus terborgol dengan rantai hitam kuno yang pada pergelangan tangan dan kakinya, menggantung di atas jurang merah menyala yang dalam.

Dia melihat makhluk-makhluk berkaki empat bergerak tanpa tujuan dengan wajah kesakitan, sepertinya mereka berusaha untuk melawan aliran lava. Asap mengepul dari magma tersebut tampaknya membawa jiwa-jiwa yang terhilang itu. Ia mendengar teriakan-teriakan mengerikan yang berasal dari kedalaman neraka. Tidak ada satupun dari jeritan-jeritan tersebut ada dimengerti — hanya tangisan dari rasa sakit, kehilangan, dan penderitaan.

”Itu jelas melalui jeritan-jeritan yang tidak terhitung yang saya dengar, saya tidak sendirian, namun terisolasi. Saya berada di dalam siksaan saya sendiri,” ia berkata.

Aliran lahar mendekati Matius dan gelembung-gelembung magma memercik pada kedua daging betis dan kaki, membakar dagingnya sampai ke tulang. “Aku mencium daging saya sendiri yang terbakar dan hangus. Saya melihat dan merasa dagingku membentuk kembali hanya untuk dibakar lagi dan dibakar lagi.”

Setan-setan dengan mata lonjong gelap memandang dirinya, menilai dan mengejek dia. “Aku bisa melihat beberapa wajah-wajah dari setan-setan, dan tubuh-tubuh … pendek dan gemuk ditutupi dengan timbangan dan tanduk berbagai angka, ukuran dan panjang pada kepala mereka, menunjukkan tingkat otoritas mereka di dalam dunia Setan.”

“Setan-setan dengan gigi tajam merobek kulit bagian belakan Matthew, yang menyebabkan sakit luar biasa. Saya mengengar suara saat kulitku terobek dan saya mencium bau mereka seperti bangkai yang membusuk atau daging busuk. Terus dan terus dan terus hal ini berulang. Siksaan yang tidak habis-habisnya. Saya saat itu mengerti bahwa ini adalah keberadaan kekekekalan bagi ku.”

[Adonai mengasihi Nancy, menghidupkan Matthew kembali; pertanyaan penting untuk setiap orang] Nancy berada di rumah di Michigan menunggu untuk panggilan telpon dari Matthew. Ketika suaminya tidak menelpon, ia pergi ke ranjang pukul 11:00 berpikir sesuatu ada yang tidak beres.

Ketika ia terbangung pukul 2:00 pagi dengan perasaan sakit pada perut bagian bawah. Ayah Matthew menelpon, perkataan Nancy yang pertama adalah, ”Apa dia hidup?”

Matthew tersadar dari koma

Matthew bebas dari koma

Pagi itu ia terbang bersama kedua orang tua Matthew ke Atlanta, tanpa mengetahui kondisi suaminya. Seperti Matthew, kondisi rohani Nancy sama dengan suaminya saat itu, bahkan tidak terpikir olehnya untuk berdoa saat perjalanan ke RS.

Suster RS menceritakan Nancy bahwa suaminya tertembak pada kepalanya. Di kamar ICU, ia melihat kepala Matthew dibalut dan sejumlah kabel dan botol-botol di sekitar tubuhnya.

Pada sorenya, dokter memberi harapan tipis, berkata kepada Nancy, ”Ia memiliki 30% kesempatan untuk melewati malam ini,” dan menambahkan, ”Bahkan seandainya ia hidup, ia bisa jadi lumpuh atau luka otak, perlu masuk lembaga RS jiwa.”

Pernyataan dokter ini terlalu berat bagi Nancy, ia segera bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan dengan jiwa yang terguncang. Saat ia berjalan keluar, sesuatu terjadi, ia merasa sebuah tangan meraih pundak kanannya. Ia segera berbalik, berpikir itu mungkin ibunya, namun tidak ada seorang pun.

”Segera saya tahu itu adalah Yeshua!” ia berkata, ”Itu adalah sentuhan dari Yeshua. Setiap sel dari tubuhku mengetahui bahwa itu adalah Dia.”

Nancy segera kembali ke ruang ICU, berlutut disamping ranjang Matthew dan mulai berdoa dengan serius, ”Adonai, kembalikanlah suamiku. Kembalikan pribadinya, hatinya. Bahkan, jika ia harus ada di kursi roda, saya berjanji untuk ada bersamanya.”

Tidak diketahui waktu kejadian antara doa Nancy dengan keluarnya Matthew dari neraka. Namun Matthew menyadari perubahan drastis tersebut,

”Dalam dunia nerakaku, saya melihat sebuah jari yang besar mulai nampak, datang dari luar yang kemudian menjadi sebuah tangan laki-laki yang utuh. Tangan Elohim turun ke arah ku dan meraih pada pergelangan tanganku, menyebabkan borgol-gorgol tersebut terlepas jatuh dengan segera, para setan angkat kaki, dan kegelapan, takut dan tidak adanya pengharapan menjadi lenyap.”

Matthew ingat  mendengar musik surgawi dan melihat sinar terang yang berkilau. Kemudian ia mendengar suara seperti halilintar, sebuah kilat tebal dan suara deru angin yang keras berkata, “ITU BUKANLAH WAKTUMU!”

Ia terbangun dari komanya, lumpuh pada sisi kirinya, kemampuan geraknya seperti seorang balita. Selama dua tahun berikutnya, ia menerima rehabilitasi intensive untuk belajar kembali ”segala sesuatu.”

Setelah masa rehabilitasi selesai Matthew bertanya kepada para tetangganya untuk menemukan sebuah Gereja. Seorang tetangga mengundang ia ke Rock Church di Gainesville. Untuk pertama kalinya Matthew dan Nancy menangis sepanjang penyembahan ibadah tersebut.

Itulah saat saya percaya tanpa ada keraguan, Matthew bercerita. ”Ya, Adonai! Saya mengerti itu sekarang. Saya akhirnya mengerti.”

Mengingat peristiwa pengalaman hampir matinya karena tembakan peluru, Matthew berkata, ”Saya mati secara rohani dan peluru tersebut telah membawa saya ke suatu kehidupan yang besar. Saya tidaklah pernah tahu Yeshua. Saya dapat katakan bahwa saya berada di tempat yang tepat ketika saya ditembak.”

Pasangan suami-isteri ini sekarang aktiv di pelayanan rohani Seed of Love Ministries dan secara berkala membagikan kesaksian-kesaksian mereka di Gereja-gereja dan kelompok-kelompok lainnya.

”Saya tidak ingin siapapun mengalami apa yang saya pernah alami. Orang-orang perlu memiliki sebuah jawaban  untuk sebuah pertanyaan besar ini: Dimana kamu akan menghabiskan waktu kekekalan?”

Diterjemahkan dari: Businessman’s near-death experience in hell transformed his life

Baca juga:

Baca lebih lanjut

Kesaksian Ali Pektash (orang Kurdi Turki) dijamah Yeshua di Mekkah saat ibadah Haji


Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)

pendeta-ali-pektashAli Pektash adalah pria Kurdi-Turki yang dibesarkan dari keluarga Muslim. Putus asa dengan hidupnya yang terikat minuman keras, ia dianjurkan oleh pemilik kedai minum untuk kerja di Arab Saudi. Di Mekkah, saat ia menunaikan ibadah Haji, Adonai Yeshua menampakkan diri-Nya melalui mimpi, menjamah Ali dan menjadikan Ali manusia yang baru.

Awal 2014 Ali berkunjung ke kota Yerusalem bersama rombongan orang-orang Percaya lainnya dari negara-negara Timur Tengah untuk suatu konferensi dengan orang-orang Israel yang juga percaya kepada Yeshua Ha Mashiah. Ia salah satu pembicara pada Konferensi At the Crossroads (Pada Persimpangan) yang memiliki visi untuk menolong mempersatukan kembali putra-putra Abraham (Ishak dan Ismael; Israel/Yakub dan Esau). Pada konferensi itu, hadir orang-orang Percaya dari suku Arab di Timur Tengah, Mesir, Iran, Cyprus dan Yordan, Turki, Armenia, juga orang Israel yang tinggal di luar Israel.  The man Jesus met in Mecca

Kesaksian Ali  telah di dokumentasikan dalam DVD dan online More Then Dreams   (tersedia dalam subtitel bahasa Arab, Inggris dan Perancis)

Ali – This Turkish muslim man in bondage to alcohol saw Jesus in a dream and his life was changed

http://www.youtube.com/watch?v=2YOontdkihQ

Latar belakang Ali. Ali bertumbuh dalam sebuah keluarga Muslim nominal. Ia adalah anak tertua dari sembilan anak, tetapi ia tidak memiliki banyak memori yang indah dari bagian keluarga yang besar tersebut. Mereka sering menggodai dia dan berkata bahwa ia nampak berbeda  dari setiap orang lainnya di dalam keluarga. Bahkan ibunya sendiri membenci dia dan merupakan anak yang paling terbelakan mendapat kasih ibunya. Ia selalu merasa ditolak oleh keluarganya sendiri dan menangis banyak sekali di masa kanak-kanaknya.

Selama empat bulan setiap tahun Ali bekerja sebagai gembala ternak. Tugas ini dimulai sejak ia berusia delapan bulan dan berlanjut sampai usianya mencapai 18 tahun. Dia membawa domba-domba ke gunung-gunung dan di sana ia menghabiskan waktunya sendirian, menikmati keindahan alam: bunga-bunga, batu-batu, buah-buahan. Ia tidak tahu bagaimana sembayang, tidak juga tahu isi Kuran, namun ia tahu bahwa bahwa ada suatu Pribadi yang mulia yang telah menciptakan keindahan alam tersebut. Di gunung tersebut ia sering kali berbicara kepada Pribadi yang tidak terlihat tersebut, ”Betapa indahnya ciptaan-ciptaan-Mu,” atau membuat pertanyaan, ”Darimanakah datangnya rasa manis pada buah appel?”

Terikat minuman keras dan pemukul isteri. Ketika ia mencapai usia 20 tahun, ia mulai meminum minuman beralkohol. Mencapai usianya yang ke 25 ia telah menjadi pemabuk, kecanduan alkohol. Ia bekerja sebagai mandor bangunan pada sebuah perusahaan konstruksi bangunan. Sering kali ia telah mulai minum itu sebelum pukul sembilan pagi. Ketika ia tiba di rumah, isterinya sering bertanya kepadanya apakah ia telah minum. Ini membuat dia marah sehingga ia memukuli isterinya setiap hari. Anak-anak Ali menyaksikan peristiwa tersebut dan mereka takut pulang ke rumah ketika jam sekolah selesai, jadi mereka sering pergi ke rumah teman mereka sampai mereka tahu bahwa ayah mereka telah tidur. Ia ingin berhenti mabuk dan merasa tidak enak memukuli Zehra, istrinya dan anak-anaknya, namun ia tidak mampu melepaskan ikatan alkohol yang menyebabkan pemukulan atas keluarganya sendiri.

Sebagaimana biasa kebiasaan Ali, pulang kerja dan mampir di kedai minum untuk mabuk. Pada suatu peristiwa, setelah uangnya di sakunya habis terkuras untuk botol-botol bir, dan para pengunjung sudah meninggalkan kedai, namun Ali masih duduk di kursinya dan masih ingin munum lagi. Pemilik kedai terpaksa menghampirinya untuk mengusir Ali, sebab kedai akan segera ditutup. Sudah larut malam.

”Saya tidak bisa pulang ke rumah,” Ali yang mabuk ini berkata, ”ketika saya pulang, maka saya memukul isteri saya dengan sangat keras. … bahkan saya tidak ingat namaku sendiri.”

”Seharunya kamu pergi ke Arab Saudi,” pemilik kedai menasehati Ali, ”alkohol terlarang di sana, maka kamu akan berhenti minum. Di Arab Saudi mereka perlu pekerja-pekerja kontruksi dan gajinya bagus.”

”Allah … akan menolong saya,” Ali meresponi. Itu merupakan suatu ide yang baik pikirnya. Jadi ia pergi ke Saudi dan mencari pekerjaan.

kesaksian-ali-pektash-berjumpa-yeshua-saat-ibadah-haji-di-mekkaBerimigrasi dan naik Haji ke Arab Saudi untuk menjadi Muslim yang saleh. Namun malam pertama ia tiba di Saudi, ia mencari dimana bisa mendapatkan bir. Terkejut dengan dirinya sendiri, ternyata bir juga dijual di Arab Saudi, jadi ia mulai minum lagi. Setiba di Mekkah, dengan bangga ia menelpon isterinya, yang sangat terkejut sebab Ali tidak bercerita tentang kepergiannya ke Saudi.

Pada percakapan jarak jauh tersebut Ali berkata dengan optimis, ”Saya  tepatnya ada di Mekkah, dan ya hanya sekali-sekali minum bir. Tahun depan saya berharap akan menunaikan ibadah haji. Ini kabar baik, bukan kah begitu? Dari saat ini dan seterunya saya akan menjadi seorang Muslim yang taat, Zehra. Saya akan menjadi seorang ayah yang baik, saya tidak akan lagi meminum bir. Saya akan tetap mengirim uang bagi mu, ok? 

Setahun berikutnya ia pergi Haji dengan rombongan yang datang dari Turki, dan teman lamanya, Ero, juga ikut dan mereka satu tenda bersama beberapa orang lain. ”Tiba di Mekkah, saya mengelilingi Ka’aba dan melakukan sembayang malam, malam itu adalah sembayang pertama sepanjang hidupku.” Ali cerita.

Tiba di perkemahan, mereka bercakap-cakap di depan tenda mereka; esok pagi adalah perjanan ke Medina untuk melanjutkan ibadah haji. Di depan tenda aku berkata kepada teman-temanku, ”Dari mulai sekarang, saya akan meninggalkan masalah-masalah ku kebelakangku. Saya ingin keluar dari minuman dan hidup damai dengan isteriku dan anak-anakku.”  Ero menjawab dengan haru, ”Kami senang kamu ada di sini, Ali. Mudah-mudahan Allah menjawab semua doa-doamu.” Lalu teman-temannya masuk ke tenda untuk tidur malam, sementara Ali berbaring di luar dengan beralas karpet kecil dan mata memangdang ke langit, merenungkan dan berdoa di dalam hatinya, ”Bagaimana saya bisa menjangkau Engkau, Elohim? Saya tidak tahu melakukannya. Saya berdoa kepada Mu dengan segenap hatiku, saya ingin Engkau menyatakan diri-Mu sendiri kepadaku. Selamatkanlah saya dari ikatan alkohol ini. Saya ingin Engkau menyelamatkan saya.” Dan Ali jatuh terlelap.

Ali dijumpai Yeshua saat ibadah Haji; ”Ali, kamu adalah milik-Ku!” Malam itu Ali mendapatkan mimpi. Dalam mimpi tersebut Yeshua memegang tangan Ali dan berkata, ”Kamu adalah milik-Ku!” Aku mengambil mu untuk ada bersama Ku. Sambil tangan-Nya menyentuh dahi Ali, Yeshua berkata lagi, ”Pergilah dari sini, kamu adalah miliki Ku.”

Ali terbangun dari mimpinya, ia dipenuhi sukacita dan merasa seperti sedang melayang, sehingga ia menyentuh karpet tempat alas tidurnya untuk memastikan bahwa ia masih tetap di bumi. Segera ia masuk ke tenda membangunkan Ero, temannya lamanya yang ia telah kenal selama 15 tahun, untuk menceritakan mimpinya.

”Saya telah melihat Yeshua! Saya telah melihat Yeshua dalam mimpiku, Ia ada di sampingku!” Ero yang sedang tidur lelap terbangun dan dengan nada tidak acuh dan sedikit kesal ia berkata, ”Apa yang sedang kamu bicarakan?” Sementara mereka berdua berbicara, Ali kembali mendengar suara Yeshua, dan berkata kepada temannya ”kamu dengan itu?” Ero tidak mendengar apa-apa, dan menjawab, ”Kamu telah makan terlalu banyak semalam dan telah bermimpi buruk.”

”Tidak, Tidak. Itu adalah mimpi yang indah,” Ali balik menjawab. Lalu Ali kembali tidur, dengan tujuan jika mungkin ia bisa menyambung mimpinya. Sekali ini ia tidur pada sisi rekan-rekannya di dalam tenda.

Segera ia kembali mendengar suara Yeshua berkata, ”Ali, kamu milik Ku. Kamu tidak akan melakukan ziarah ini. Tinggalkan tempat ini.

Saya terus menerus mendengarkan suara yang  berkata ”Tinggalkan tempat ini” dan suara ini sungguh mengganggu ku. Lalu aku keluar dari tenda dan mencoba tidur di mobilku.

Paginya teman-teman setenda Ali menemukan ia tertidur di mobil dan membangunkannya dan mengajak ia berangkat ke Medina. ”Saya akan menyusul kalian,” Ali berkata. Ketika ia menghidupkan mesin mobilnya untuk melanjutkan ziarah, aneh mesin tidak bisa hidup, padahal mobil itu baru berusia satu bulan. Lalu, suara itu terdengar kembali, ”Kamu tidak akan pergi pada ziarah ini. Kamu adalah milik Ku!”

Lalu Ali pulang ke apartemennya. Keajaiban lainnya terjadi, di cermin ia melihat bahwa separuh dari bulu dadanya telah menjadi putih. Ali mencoba membersihkannya, ia pikir itu adalah debu atau sesuaitu, namun warna putih tersebut tidak lenyap. Tiba-tiba suatu suara berbicara kepadanya, ”Kamu akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada ini.”

Pada saat itu ketakutan besar melandaku, suatu ketakutan yang aneh bercampur dengan sukacita. Saya merasakan bahwa Elohim besertaku dan akan menolong ku.

Lalu ia pergi berlutut di sebelah tempat tidurnya  untuk berdoa, ia tidak tahu apa yang ia harus katakan. Dengan kedua tangan yang terangkat tinggi saya hanya berkata, “Baik, Adonai, apapun yang Engkau kehendaki dari ku dari saat ini dan seterunya, saya akan melakukannya.” Malam itu saya mendengar suara itu kembali mengatakan pada ku untuk kembali pulang ke Turki secepatnya.

Ali buka mulut di depan para tetangganya; berdamai dengan isterinya. Tiga hari kemudian, ia berada pada pesta ”Welcome home” di rumahnya di Turki. ”Semua tetanggaku telah berkumpul di rumahku. Saya sungguh berbahagia,” Ali bercerita, Mereka tahu bahwa saya pernah memukuli isteri dan anak-anakku, tetapi mereka tetap suka kepada ku.

Saat pesta  ia mendengar suara, ”Berdirilah dan katakan pada setiap mereka bahwa kamu sekarang adalah seorang Kristen.” Ia mentaati suara tersebut, dan berdiri dan bercerita kepada semua hadirin. ”Sementara saya ada di Arab Saudi, saya telah melihat Yeshua di dalam suatu mimpi. Yeshua menjamah saya. Saya ingin kalian semua mengetahui bahwa saya telah menjadi seorang Kristen. Saya sekarang adalah seorang Kristen.” ia mulai bersaksi

Pengakuannya yang singkat tetapi langsung tersebut disambut olokan tertawa para tetangganya, pria dan wanita. Lalu suasa menjadi sunyi. Pelan-pelan, satu-per-satu mereka meninggalkan rumahnya.

Setelah anak-anak pergi tidur, Zehra, menghampiri suaminya yang masih tetap duduk di tempat yang sama pada saat pesta, ia duduk di samping suaminya.

”Zehra, saya benar-benar telah menjadi Kristen,” Ali berkata

”Tetapi bagaimana? Bagaimana seorang menjadi seorang Kristen di Arab Saudi?” Zehra bertanya

“Sementara berada di sana, Yeshua telah datang kepada ku dalam suatu mimpi dan menjamahku. Saya merasa perubahan dalam hatiku, Dia telah memberi ku sukacita yang luar biasa. Dia berkata bahwa saya adalah milik-Nya. Saya telah jatuh hati kepada Dia.”

Lalu Ali meminta maaf kepada isterinya dan berjanji tidak akan memukulnya lagi dan berkata: ”Adonai telah mengampuni saya. Akankah kamu ….  Kamu juga … mengampuni ku?” Lalu Ali menangis.

”Saya mengampuni, Ali. Mengapa kamu menangis? Apa masalahnya?” Zehra bertanya

”Zehra, sekarang … sekarang saya seorang Kristen, tetapi kamu tidak. Jadi, apa yang kita akan lakukan?”

“Tidak masalah, jika kamu telah menjadi Kristen, saya akan juga,” Zehra menjawab pasti.

”Malam itu, rumah kami penuh dengan damai. Namun kami tidak tahu satu orang Kristen pun. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan,” Ali mengingat kejadian tersebut.

Dapat Alkitab pertama; suami-isteri kursus Alkitab dan menjadi Pelayan Adonai Yeshua. Ali lalu kembali mencari pekerjaan, dan mendapatkannya. Ali menyaksikan kepada rekan kerjanya bagaimana Adonai telah merubah hidupnya. Ia dipecat. more-than-dream-dvd-kesaksian

Ia pindah ke Istambul, dan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Dua tahun setelah perjumpaan dengan Yeshua, ia tetap belum bertemu satu orang Kristenpun, dan belum memiliki Alkitab ditambah kerinduan akan keluarganya telah menyebabkan ia tertekan dan mulai kembali minum minuman keras.

Suara di hatinya berseru, ”Kembalilah ke rumahmu.” Di kotanya ia mendapat pekerjaan. Pada suatu hari ia mendengarkan suatu siaran radio Kristen bernama Dipanggil untuk Damai (Call to Peace) berbahasa Turki tanpa sengaja. Suara di radio itu berkata, ”Yeshua telah mati, bangkit dari kematian setelah tiga hari dan sekarang duduk di sisi kanan Bapa.” Itulah berita Kristen pertama yang ia pernah dengan sejak pertemuannya  dengan Yeshua di Mekkah. Ia segera memanggil isterinya untuk juga mendengarkan. Dan mengirim surat kepada stasiun radio Kristen tersebut untuk minta Alkitab Perjanjian Baru.

Sepuluh hari kemudian ia menerima Alkitab Perjanjian Baru. Ia juga menerima bahan-bahan Pelajaran Alkitab dari sumber yang sama. Ali berusia 38 tahun ketika ia menerima Alkitab tersebut, ”itu mungkin saat terbahagia dalam kehidupanku,” Ali mengenang.

Saya membaca seluruh Perjanjian Baru tanpa tidur. Kehidupanku mulai berubah. Orang-orang juga dapat melihat perubahan dalam hidupku.

Dan suami-isteri ini semakin aktif bersaksi kepada orang lain dan mengundang setiap tetangga untuk datang kerumah mereka mempelajari Alkitab. Setelah Ali dan Zehra menyelesaikan kursus-kursus Alkitab melalui korespondensi, mereka sekeluarga pindah ke Istanbul untuk menghadiri sekolah Alkitab. Sekarang Ali Pektash adalah seorang pendeta di Turki, ia rajin membuka jemaat-jemaat baru di Turki seperti rasul Paulus.

Ali terus memberitakan iman Kristennya secara terbuka dan tanpa malu. Alkohol tidak lagi menguasai hidupnya, dan ia mengasihi isterinya. Sungguh Ali Pektash telah menjadi suatu ”ciptaan baru di dalam Yeshua Ha Mashiah.”

Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur. Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkati oleh YAHWEH semesta alam dengan berfirman: “Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik pusaka-Ku.”  (Yesaya 19:23-25)

Negara Asyur kuno adalah Tanah Kurdistan, terbentang dari Turki Timur sampai ke Irak Utara dan sebagian dari Iran Utara.

Baca lebih lanjut

Hidup Dan Mati bagi Ha Mashiah – kesaksian pakar Islam Pakistan

kesaksian Pendeta Joshua John ex-Pakar Islam PakistanPAKISTAN. Rana (sekarang Yoshua John) adalah pakar Islam. Ia hafal seluruh isi Kuran dan biasa berceramah di Mesjid-mesjid. Berasal dari keluarga Muslim yang taat dan lingkuangan hidup yang juga murni Islam. Video Kesaksian Rana bagaimana perjalanannya menuju Ha Mashiah bisa menjadi ilham bagi setiap pirsawan / pembaca bagaimana pekerjaan Elohim kepada orang-orang yang ingin dipanggil dan dipakai-Nya. Text terjemahan Indonesianya saya ambil dari text Inggrisnya. Selamat membaca dan menjadi berkat. Penjala Baja.

Kesaksian pertobatan Pendeta Yoshua John. Bagian II: “Live for Christ Die for Christ”; says an Ex Muslim, now serving Christ as Pastor; ini adalah kelanjutan dari kesaksian Pendeta Yoshua John Bagian I: Perjalananku menuju Mashiah – kesaksian pakar Islam Pakistan

Sebagaimana kenyataannya, itu ada tertulis di Alkitab bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Adonai Yeshua Meshiah, bahkan gemuruh-gemuruh halilintar sekalipun, kelaparan maupun kematian. Jadi menuruh Alkitab, jika Elohim beserta kita maka tidak seorangpun dapat mencelakakan kita.

Saya telah menghafal ayat ini dan mengikuti jalan kebenaran Elohim.

“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Mashiah: kesukaran, atau kesulitan , atau kelaparan , atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? … Tetapi dalam semuanya ini kita menang mutlak melalui Dia yang telah mengasihi kita. …  Sebab aku diyakinkan bahwa … tidak dapat memisahkan kita dari kasih Elohim yang ada di dalam Ha Mashiah Yeshua, Adonai kita.” (Roma 8:35-39)

Ketika saudara-saudarku laki-laki mengetahui tentang perpindahan imanku, mereka menyalahi kakekku dan ibuku karena merusak diriku. [Orang muslim diajar bahwa jika seorang berpindah dari Islam maka muslim tersebut menjadi rusak dalam arti rohani  dan rusak dalam arti jiwani alias gila. Ajaran ini akibat tafsiran yang salah tentang Surah 3:85; bahasa Arabnya tidak ada kata “Islam”]

Mereka marah dan satu di antara saudara-saudaraku tersebut mulai memukuliku secara brutal, hingga mematahkan tulang rusukku. Namun saya sadari bahwa Elohim telah memberikan ku kehidupan dan saya tidak menyesalinya sebaliknya saya merasa terhormat jika martir di dalam nama Elohim

Saudaraku belum puas (dengan penyiksaan tersebut) maka ia menyewa sebuah gangster Pakistan membayar mereka satu juta Rupiah Pakistan (sekitar 9.560 Dollar AS) untuk membunuhku tetapi Elohim menyelamatkanku dari assasinasi.

Keluargaku tidak ingin saya tinggal di rumah dan juga itu bukan tempat yang aman  bagiku untuk hidup di sana sebab saudara-saudara kandungku menginginkan saya mati karena tidak menghormati keluarga dengan berpindah dari Islam ke Kristianiti

Kecelakaan lainnya terjadi ketika saya di Gujaranwala dan saudara-saudaraku ada bersama dengan rekan-rekan mereka menangkap ku dan mulai memukuliku di teman yang terkenal baik yakni Maaneer Chowk.

Saya jatuh ke bumi ketika mereka tidak berhenti menyiksa.

Tanpa sengaja, seorang teman baik saya lewat ketika ia melihat tindakan yang barbariak ini. Ia mencoba menghentikan suadara-saudaraku dan mencomba melindungiku. Para ektrimist yang sadis ini mulai memukuli dia juga dan kami dikirim ke rumah sakit

Setelah tiga hari teman tersebut menyerah (meninggal dunia) karena cedera-cedera yang dideritanya.

Ketika mereka menangkapku dan membawaku ke tempat yang diinginkan, saya bahkan tidak diberikan air untuk diminum, sebaliknya mereka mengencingi mulutku.

Mereka membuat saya meminum air kencing untuk 17 hari berikutnya dan berkata bahwa saya akanlah mendapat air hanya untuk satu kondisi, yang adalah jika saya menerima Islam sebagai agamaku.

Jika kita hidup hendaklah itu bagi Ha Mashiah dan jika kita mati hendaklah itu bagi Ha Mashiah. itu seharusnya ada satu-satunya hal yang mulia bagi seorang Kristen.

Saya berterima kasih kepada Adonai Yeshua bahwa bahkan air kencing tersebut seperti air murni bagi ku saat itu, sebab menerima (aniaaya) itu bukan karena saya berbuat salah, tetapi itu tertulis di Kitab Suci bahwa orang-orang akan membencimu oleh karena Nama-Ku.

Saya berterima kasih kepada Mu Elohim sebab Firman-Mu menjadi nyata dalam kehidupanku.

Tidak hanya itu, mereka bahkan mematahkan kaki-kaki ku dan saudarku meminta saya melakukan mujizat. Saya menjawab dia, Saya tidak memiliki kuasa melakukannya, hanya Elohimku yang dapat. Lalu ia mengina ku dan berkata kepadaku untuk meminta Dia untuk melindungiku.

Lalu aku menarik kakiku dengan kedua tanganku dan saya sembuh oleh kasih karunia Adonai Yeshua Mashiah.

Saya berkata kepada Elohim, ”Biarlah mereka tahu bahwa Engkau adalah Elohimku dan saya adalah putra-Mu. Biarlah mereka tahu bahwa Engkau adalah Bapaku dan saya putra-Mu.”

Lalu Elohim memintaku untuk berdiri dan saya melakuannya. Lalu Dia berkata “jangan hanya berdiri tetapi berjalanlah di depan mereka sehingga mereka tahu Aku adalah Elohim Yang Mahakuasa dan Aku memiliki kuasa untuk menyembuhkanmu dan melindungimu.”

Ketika ini terjadi saudara-saudarku dipenuhi dengan ketakutan.

Saya meminta mereka menembak saya sehingga saya dapat pergi langsung ke Adonaiku Yeshua Ha Mashiah.

Saya ingin memberikan pesan ini kepada kalian saudara-saudaraku dan saudari-saudariku bahwa jika kita hidup hendaklah itu bagi Ha Mashiah dan jika kita mati hendaklah itu bagi Ha Mashiah. itu seharusnya ada satu-satunya hal yang mulia bagi seorang Kristen.

Berita lainnya tentang kehidupan orang-orang Kristen di Pakistan bisa dibaca di sini: Persecution of Ex-Muslim – Pakistan

Baca lebih lanjut

Kesaksian Shania Gabo wanita Somalia berjumpa Yeshua Ha Mashiah

Shania lahir di Mogadishu, Somalia dari keluarga Islam Sunni. Ketika perang sipil meletus di Somalia 1992, ia bersama suaminya meninggalkan Somalia sebagai pengungsi tinggal di Swedia lalu tahun 2005 pindah ke Britania Raya.

Shania Gabo Somali Kristen

Shania Gabo bersaksi berjumpa Yeshua

Text kesaksian bahasa Indonesia ini berasal dari video kesaksian di UskoTV: Shania – a woman visited the heivan / wanita berkunjung ke surga. Foto diambil dari video kesaksian UskoTV.

Suatu malam Shania di tengah-tengah kemelut perang ia datang sembayang kepada Allah; menggerutu: “Saya tidak bisa mengikutimu lagi! Katakan kepada saya bagaimana saya bisa mengikutimu, orang tidak bersalah meninggal terbunuh oleh karena demi namamu?”

Lalu saya tertidur dan meskipun biasanya saya jarang bermimpi, malam itu saya bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat diri saya sendiri berdiri di depan rumahku, langit terbuka lalu dari sana datang cahaya yang cemerlang sekali. Saya melihat seorang laki-laki yang berkilauan turun dari sorga dengan suara yang sangat keras kepada orang-orang.

Dia berkata: ”Datanglah kalian semuanya dan kalian akan selamat!” Suaranya keras. Dari dirinya keluar berbagai warna dan cahaya yang keluar dari dirinya menerangi sekitarnya. Saya melihat kemuliannya dan merasakan damai dalam hatiku dan saya tidak tahu siapakah pria tersebut.

Lalu saya melihat ke kanan saya setiap orang bersujud kepadanya dan melihat ke kiri saya semua orang juga bersujud kepadanya. Semua orang di jalanan sujud kepadanya dan berseru, ”Engkau adalah Elohim kami.” Termasuk saya, saya sujud kepadanya dan berkata, ”Engkau adalah Elohimku.”

Dia berkata dengan suara yang keras namun lembut: ”Datanglah, sehingga kamu akan diselamatkan.”

Setelah itu saya terbangun, merasakan sukacita di hati saya dan damai, namun tidak tahu siapakah pria tersebut.

Paginya saya datang kepada Allah dan berdoa: Allah, saya hampir menyangkal kamu dan hampir menjadi atheis dan Engkau menyelamatkan saya. Tolong katakan kepada saya ”siapakah pria tersebut, Engkau atau nabi Muhammad?” Saya berjanji akan mengikuti Engkau sepanjang hidupku.

Malam berikutnya saya mengalami mimpi sambungan dan bahkan lebih jelas lagi.

Dalam mimpi itu saya duduk bersama dengan ibu saya di ruang tamu rumah kami dan ibu saya memberi saya kitab Kuran untuk membaca baginya, ”Baca ini untuk ku.”

Saya membuka Kuran tersebut namun tidak mampu membacanya, yang keluar dari mulut saya adalah: ”Yeshua adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia.”

Ibuku terkejut, apa yang saya katakan, saya sendiri pun terkejut dari mana kata-kata ini keluar sebab saya sendiri tidak tahu dari mana itu berasal dan juga tidak mengerti apa yang saya katakan. Saya kembali mencoba membaca Kuran, namun keluar hanya kata-kata yang sama: “Yeshua adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia.”

Ibu saya menjadi marah kepada ku, lalu meminta saya mengambil segelas air minum. Saya ke dapur dan membawa air dan makanan, dan menaruh di meja, semuanya membentuk gambar salib. Saya mencoba menyembunyikan mereka namun tidak mampu. Saya coba mengaduk air, namun kembali membentuk salib demikian juga dengan makanannya.

Ibu saya melihat kepada saya dan berkata: Kamu Kristen. Kamu telah menjadi kafir!” Lalu ia keluar kamar berteriak kepada orang banyak. Seluruh keluarga akan datang dan saya ketakutan. Namun segera setelah ibu saya keluar kamar tersebut, atap rumah terbuka. Pria yang sama saya lihat dalam mimpi kemarin datang turun melalui atap yang terbuka tersebut dan membawa saya naik seperti seorang anak kecil pada genggaman di dada ayahnya.

Baca juga:

Saya melihat semua yang ada di bawah saya, semakin tinggi dan semakin tinggi ia membawa saya. Saya melihat bintang-bintang dan galaksi. Sampai pada suatu tempat yang indah, ia meletakkan saya ke tempat berpijak.

Dia berkata: ”Inilah Sorga, tempat yang saya telah siapkan untuk mu dan siapapun yang percaya kepadaku.”

Bentuk-bentuk bangunannya, bunga-bunga, muski, warna-warna, sungai dan jalan-jalan emas , cahaya dan semuanya apa yang saya lihat begitu kuat dan begitu indah.

Dia berkata: ”Inilah tempat yang saya telah sediakan bagimu.” Lalu ia mengambil tangan saya, sementara dengan tangan satu lagi ia menunjuk kesuatu tempat yang sangat jauh dan jelas dimata saya.

Tempat itu seperti gelap dan menakutkan dan asap-asap keluar naik dari tempat tersebut. Dia berkata kepadaku: “Itulah tempat , dimana keluargamu berada, dalam kegelapan, namun kamu kamu percayalah kepadaku, kamu akan aman di sini. Janganlah takut.”

Saya tidak ingin keluar dari tempat yang indah tersebut, namun bekerku membangunkanku.

Oleh karena saya tidak pernah membaca Alkitab dan tidak memiliki teman Kristen, maka saya memeriksa di internet apa artinya Yeshua adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan? Lalu saya temukan itu ada pada (Injil) Yohanes 14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Ketika saya temukan ayat itu saya menangis bahagia. Setelah itu saya memberikan hidupku kepada Yeshua, berkata: ”Adonai, mulai saat ini Engkau adalah Adonaiku dan Elohimku. Saya akan melayani Mu sepanjang hidupku.”

Sejak saat itu saya menyaksikan hal ini kepada siapapun sebab saya ingin setiap orang berada di tempat yang indah tersebut tempat yang Adonai telah siapkan bagi kita semua; keluar dari kegelapan dan memasuki kemulian-Nya.

Kesaksian Shino Gabo, suami dari Shania, bisa ditonton di sini Solution of Somali man (dimulai pada menit 1:49)

If you interested to know more about Christianity, there is web site in Somali language, called: Somali Christian Life

Baca lebih lanjut

Kesaksian Naeem Fazal ex-Muslim Kuwait pindah ke Kristianiti

Naeem Fazal, ex-Muslim Pakistan bertemu Yeshua ha MashiahNaeem Fazal pemuda Pakistan yang lahir dan besar sebagai orang Muslim di Kuwait. Ia pindah ke Amerika Serikat tidak lama setelah Perang Teluk 1990, di negara barunya ini ia berjumpa Yeshua ha Mashiah melalui hal-hal natural dan supernatural yang membuat dia meninggal agama Islamnya. Sekarang Naeem aktiv bersaksi dan mengajar Alkitab di banyak gereja. Situsnya: NaeemFazal.com. Kesaksian lengkapnya tertulis pada bukunya berjudul: Ex-Muslim, How one daring prayer to Jesus changed a life forever.
Kesaksian Naeem Fazal dalam bentuk video dapat di lihat di sini:
Naeem Fazal: A Muslim’s Earnest Prayer by CBN/TV.com (5:44 menit)
Ex-Muslim, Why I Left Islam – Naeem Fazal by HeavenVisitNet.com (disertai text Arabik; 10:48 menit)

Tulisan kesaksian Naeem di bawah ini diambil dari CBN.com, dan ditambahkan sedikit dari kesaksiannya di HeavenVisitNet.com.

“Kami bertumbuh sebagai Muslim-muslim Sunni, dan jadi kami tidak radikal atau orang-orang extrimist dalam arti apapun. Kami sungguh konservativ, berpuasa selama bulan Ramadan, doa-doa Jumat adalah hal normal dan para saudari kandung kami menutup tubuh mereka (berpakaian layaknya seperti wanita Timur Tengah).”
Di Kuwait, Naeem mempelari Kuran dengan rajin.
“Saya dapat mengutip ayat-ayat Kuran, sebab ada yang baik di dalam menghafal kitab-kitab Islam,” Naeem berkata.
Sementara kehidupannya di dasarkan dalam keyakinan Islam, rantai kejadian telah membawa Naeen ke suatu perjalanan rohani yang baru. Saudara yang lebih besar memiliki kesempatan belajar di Amerika Serikat.
”Setahun kemudian, ia pulang, dan ia nampak berubah. Saya sadar sesuatu telah terjadi. Itu tepatnya ketika ia akhirnya bercrita kepada kami bahwa ia sudah jadi orang Kristen. Saya ingat hari itu, sebab saya ketika itu mengancam untuk membunuhnya.”
Meskipun Naeem telah membenci perubahan hati saudaranya ini, ia memutuskan mengunjungi kakaknya di Amerika.
Saya meloncat ke kapal terbang dan pergi ke A.S., dan itulah saatnya saya dihadapkan dengan Kristianiti (ajaran dan keyakinan orang Kristen; orang Kristen artinya orang yang mengikuti ajaran Mashiah Yeshua/ Kristus Yesus).
Tiga minggu setelah tiba di A.S., Naeem pergi melihat film dengan kakaknya – film Kristen. Dia mengingat, ”Di sini saya diperhadapkan dengan suatu konsep yang sama sekali baru dari agama yang seluruhnya baru [bagi dirinya, Kristianiti hadir sekitar 600 tahun sebelum lahirnya nabi Muhammad]. Tetapi itu lebih dari sekedar sebuah agama. Pada film tersebut saya sadari bahwa mungkin ada sesuatu yang lain di luar sana.”
Naeem mulai bingung dan mulai mempertanyakan keyakinan Islamnya.
“Jadi saya ingat saya berdoa saat itu, dan mungkin saya tidak bisa sebut itu sebagai sebuah doa, ucapan doa itu seperti ini: ’Saya tidak tahu siapa ada di atas sana. Jika Engkau sungguh nyata, tunjukkanlah kepada saya.’”
”Setelah itu saya memiliki percakapan lainnya dengan saudaraku. Ia berkata bahwa Elohim ynag ia sedang bicarakan, yang telah datang dalam bentuk Yeshua, Putra-Nya, akan mengejar saya dan melakukan apapun untuk memiliki hubungan dengan saya. Saya ingat meresponi dia dengan ejekan, saya berkata: ”Ya, akahkan Dia begitu saja datang jika saya hanya meminta pada Nya?” ”Ya,” kakakku berkata. Saya teringat saat itu dan pergi, ’Ini konyol.’ Tetapi di dalam kepalaku saya berpikir, ’Jika ini benar, mengapa Engkau tidak menyatakan Diri-Mu sendiri.’”
Pada malam itu ketika ia pergi untuk tidur, ia merasakan sesuatu yang ia gambarkan mahluk jahat hadir mengisi tempat tidurnya. Pintu kamarnya akhirnya terbuka.
”Saya melihat, dan ruangan mulai nampak sungguh aneh – lebih seperti kematian. Setan memasuki kamar, saya tidak dapat menerangkannya. Roh ini mulai berjalan mendekati say dan berkomunikasi sepertinya dia sedang akan membunuh saya. Dia berhenti tepat di ranjang saya dan lenyap begitu saja.”
Ia berlali ke luar pergi ke kamar saudaranya.
”Ia berkata, hanya seorang pribadi yang saya tahu memiliki kuasa atas roh-roh jahat dan para malaikat adalah Yeshua.”
”Saya berkata, ’Yeshua, saya tidak tahu siapakah Engkau adalah. Saya tidak dapat memanggil Engkau Adonai (Tuhan) dari kehidupanku, saya tidak dapat memanggil Enkau Juruselamatku. Saya tidak dapat memanggil Engkau apapun. Namun saat ini saya ketakutan, saya memerlukan pertolongan. Jika Engkau menolong saya, maka saya akan memberi Engkau seluruh kehidupanku.’”
Lalu kakaknya memimpin doa untuk dirinya, dan menyuruh Naeem kebali ke kamarnya.

Naeem kembali lagi ke kamarnya, duduk di ranjangnya dan mulai membaca Alkitab yang ia dapat dari kakaknya – membaca Injil Yohanes.
Moment berikutnya saya temukan diriiku sendiri sedang duduk pada ranjangku dengan mata terbuka. Suatu cahaya memasuki kamarnya, Yeshua hadir. ”Pribadi ini sungguh agresif, menguasai segala sesuatu, segala sesuatu dari ku. Saya merasakan itu berkata kepada ku seperti mengatakan, ’Kehidupanmu bukanlah milikmu.’ Dan saya percaya itu.”

Naeem akhirnya mengerti semua yang saudaranya telah mencoba menceritakan kepadanya.
Naeem berkata, – mengingat hari-hari pertama setelah penampakan Yeshua – ”Saya ingin melakukan apapun yang mungkin. Bulan pertama saya berdoa doa pengakuan dosa atau mengundang Yeshua sekitar delapan atau sembilan kali, saya hanya ingin memastikan.”
Sebagai seorang Muslim, dia telah belajar Koran dan telah mengetahui tentang Allah tetapi tidak memiliki hubungan dengannya.
”Itu sekarang total masuk akal sekarang,” Naeem berkata. ”Itu hanya menjadi masuk akal bahwa Elohim datang kepada kita di dalam bentuk seorang manusia, untuk ada mampu berkaitan kepada kita, juga untuk menebus kita dan untuk memiliki hubungan dengan kita.”
Tahun-tahun berikutnya, Naeem melayani di murid-murid akademi dan bertemu isterinya, Ashley. Mereka sekarang memiliki dua anak yang manis Aher dan Nurah.
Naeem menantang mereka yang dari keyakinan Islam untuk membuat sebuah doa yang spesifik jika mereka sungguh ingin memiliki hubungan dengan Elohim.
”Ketika para Muslim berbicira dengan saya dan kami berbicara tentang perbedaan-perbedaan kita dan mengapa saya pindah keyakinan, tantangan saya kepada mereka adalah ini: ’Silahkan kamu secara konsisten dua minggu atau lebih secara jujur mencari Elohim ini, Yeshua. Dia mampu secara radikal mentranformasi mereka dan memberi mereka tujuan melampau imaginasi mereka. Itu adalah tepatnya yang Elohim telah lakukan kepada ku. Elohim ingin melakukan hubungan dengan mereka lebih daripada mereka inginkan. Jadi Elohim akan mengejar mereka. Semua yang mereka perlu lakukan adalah hanya meminta.’”

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Kesaksian Samaa Habib Berhadapan Muka Dengan Yeshua

Buku Face to face with Jesus kesaksian Samaa HabibIni adaalah kisah nyata perjalanan rohani seorang wanita ex-Muslim dari sebuah negara di Timur Tengah yang sedang menghadapi perang sipil. Ringkasan cerita di bawah ini diambil dari buku kesaksiannya: Face to Face with Jesus: A Former Muslim’s Extraordinary Journey to Heaven and Encounter with the God of Love by Samaa Habib & Bodie Thoene

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. (Wahyu 12:11)

Perang Sipil membawanya ke kursus Taekwondo dan berjumpa Yeshua
Samaa Habib lahir dari keluarga Muslim di sebuah negara Islam yang berpenduduk 98% Muslim dan dimana para radikal Muslim menganggap mutad ke Kristianiti sebagai penghianat yang layak untuk dihukum mati.
Ayah Samaa adalah seorang ahli hukum dan professor dalam bidang philosophy dan sekaligus seorang Mullah, pemimpin dan guru agama Islam. Ibunya juga seorang professor dalam bidang bahasa menguasai tiga bahasa; ibunya memberi sepuluh anak laki dan perempuan bagi ayahnya dan Samaa adalah puteri bungsu mereka.

Perang sipil antara Muslim Sunni dan Shia* telah membuat ekonomi negaranya menjadi sulit sampai tingkat kelaparan. Kekerasan yang dibuat oleh kedua pihak yang berperang telah menbuat banyak orang muslim termasuk Samaa haus mencari hubungan intim dengan Allah. Namun Allah tidak menjawab.
Kehidupan Samaa berubah secara drastis ketika ia mulai mengikuti kelas gratis Taekwondo (ilmu bela diri asal Korea), yang dipimpin oleh seorang missionari. Pria Kristen ini dengan berani berbicara secara terbuka tentang Yeshua dan Injil pada kelas-kelas Taekwondonya. Di sinilah Samaa menerima Alkitab untuk Anak-anak, saat itu ia berumur 14 tahun.
Ia mulai berkunjung ke gereja dan menerima mimpi dimana Yeshua menampakkan diri-Nya kepada dia. Sejak itu dia mulai berdoa untuk keluarganya. Anianya mulai melanda dirinya; saudara laki-lakinya memukulinya, dibenci oleh ayahnya dan mendapat ancaman dari par tetangganya. Ia sempat diserang beberapa kali, namun bagaimanapun ia mendapatkan perlindungan yang khusus dari Elohim dan tetap bersaksi.
Tentang pindahnya Samaa dan kakak-kakak wanitanya dari Islam ke Kristianiti ia menulis, ”Dalam Islam ayahku akanlah ada dibenarkan untuk membunuh kami.” [Namun, sama sekali tidak dibenarkan di dalam Kristianiti; pindah agama tidak bisa dijadikan alasan untuk melanggar 10 Perintah YAHWEH: “Jangan Membunuh!”, Keluaran 20:13]
Singkat cerita, enam dari 10 anak-anak Habib dan juga isterinya sudah berpindah ke Kristianiti, sementara ayahnya tetap di dalam Islam. Perang sesama kelompok Islam di negaranya dan prilaku baik dari keluarganya yang Kristen telah membuka mata ayahnya – menjadikan ia toleran terhadap Kristianiti.

Ibadah Minggu Gereja yang tidak terlupakan; “Itu bukanlah pesan yang menggembirakan, namun …”
“Kamu perlu makan pagi,” kakaknya berkata kepada Samaa sambil memberikan secangkir teh ketika melihat adiknya memeluk semua saudara-saudarinya dan memberi mereka ciuman pagi untuk segera pergi ke latihan koor bagi ibadah Minggu yang tidak akan terlupakan bagi keluarga Habib, khususnya dirinya sendiri.

Saya minun teh itu secepatnya sebelum mengambil sebuah delima dari mangkok buah dan berkata, “Tidak punya waktu lagi. Saya akan bernyanyi di koor dan ingin mengunjungi Adila sebelum praktek.” Adila kakak kandung perempuan Saaba hanya satu tahun lebih tua darinya. Adila sedang menjalani praktek kerja pelayanan gereja setelah ia menyelesaikan pelajaran Alkitab di Eropa, dan ia tinggal di gereja.
Bapanya memasuki dapur. “Sampaikan kasihku pada saudari mu Aila. Bawa dia pulang ke rumah. Mengapa ia tinggal di gereja sementara ia memiliki rumah dan ibu dan bapa?”
Saya akan sampaikan ke dia, papa. Tetapi papa tahukan itu adalah bagian dari sekolahnya.”
”Katakan kepadanya bahwa saya sayang padanya. Dan saya sayang kamu juga, putri kesayanganku,” papa bekata.
Saya mencium dia dan lari ke luar pintu.
”Selamat ya, putriku tersayang,” ia menjerit kepada ku. Pada saat itu, apakah ayahku merasakan sesuatu yang akan terjadi?
Saya secara pribadi tidak merasakan ancaman dari para terorris. Sebaliknya gereja kami telah diancam oleh orang pemerintah, Komisi untuk Masalah-masalah Agama telah mengancam untuk mencabut ijin gereja sebab kami telah mengadakan penginjilan di ibukota.
Kami semua tidak takut sama sekali. Sukacita dan damai Yeshua, yang melampaui segala pengertian telah memenuhi hati-hati dan pikiran-pikiran kami.
Pada ibadah Minggu itu, setelah jemaat menyanyikan lagu-lagu pujian, Missionari Johnny berkotbah sebab pendeta sedang pergi ke tempat lain. Johnny berkotbah tentang ”bersiap menghadapi aniaya” – ia menceritakan suatu cerita bagaimana seorang missionari di RRC dianiaya oleh karena imanya. Ketika akhirnya ia berhasil lolos ia harus hidup di atas kursi roda dan hidungnya telah terpotong. ”Itu bukan sebuah pesan yang menggembirakan, namun YAHWEH telah berkata kepada ku bahwa aniaya sedang datang,” kata Johnny dengan suara yang bergetar dan menambahkan, ”Kita harus ada siap untuk itu. Yeshua telah dianiaya saat hidup-Nya. Ia menderita dan kita akan juga. Apakah kalian siap dianiaya demi Dia? Apakah kalian siap mati untuk Dia?”

Dan setelah Johnny selesai berbicara ia kembali ke kursinya, asisten pendeta maju ke muka membacakan Matius 16:13-19 – ”Ia bertanya kepada para murid-Nya, ’Kata orang, siapakah Anak Manusia itu ? ….Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? ….Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mashiah (Mesias), Putra Elohim yang hidup! …’
Ia kemudian berhenti sebentar lalu bertanya ke jemaat, ”Ketika seorang berkata kepada kalian, ’Siapakah Yeshua ini yang kamu bicarakan itu, Siapakah Dia?’ akankah kalian ada cukup berani , meskipun jika kamu akanlah ada dianiaya , untuk berkata seperti Petrus berkata: ‘Dia adalah Mashiah, Putra dari Elohim yang hidup.’”
Kolekte dilakukan dan lagu Glory, Glory Halleluyah dinyanyikan, dan tiba-tiba kilatan cahaya memancar diikuti suara yang menulikan telinga terdengar! Seluruh auditorium tiba-tiba diliputi asap hitam yang pekat.
Samaa melihat rohnya meninggalkan tubuhnya, meninggal dunia. Rohnya dibawa ke Sorga, melihat Yeshua. Dan Adonai memberi dia pilihan untuk kembali ke bumi. Samaa memilih kembali ke bumi untuk memberi hidupnya melayani Yeshua. Dia secara ajaib kembali sembuh dari luka-lukanya yang parah meskipun ada dianiaya oleh para dokter dan suster Muslim.
Dikemudian hari ia baru tahu bahwa para terroris telah menaruh bom di gereja mereka, dan ia berdiri tepat disebelah kanan bom yang meledak tersebut. Bom tersebut menelan beberapa korban jiwa dan melukai banyak jemaat. Itu terjadi pada waktu ia berusia 19 tahun.

Ia tetap bersaksi, pertama sebagai pelayan restoran, lalu sebagai seorang model dan karyawati real estate. Secara ajaib ia pergi ke Amerika Serikat untuk sekolah misi. Sekarang ia berkeliling dunia untuk membagikan kesaksiannya yang luar biasa tersebut.
Bodie Thoene adalah penyusun cerita kesaksian Samaa Habib. Ia penulis Amerika yang terkenal, telah menulis lebih dari 65 novel, dan telah menjual lebih dari 35 juta buku dan memenangkan delapan kali ECPA Gold Medallion Award.

*) Sunni dalam bahasa Arab mengandung arti ”seorang yang mengikuti tradisi-tradisi Nabi Muhammad” dan Shia dalam bahasa Arab mengandung arti ”kelompok atau pendukung partai rakyat (a group or supportive party of people). Tidak lama setelah Muhammad meninggal dunia, pengikut Sunni selalu memerangi pengikut Shia. Hal ini terjadi sampai hari ini.

Nama-nama tokoh di buku ini (terkecuali nama penyusun cerita) bukanlah nama sebenarnya, nama negara juga tidak disebut hal ini dilakukan demi keselamatan mereka dan penduduk Kristen dimana mereka tinggal.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Dari Tradisi Kepada Kebenaran; Kesaksian Richard Bennett, ex-Pendeta Roma Katolik

Catatan dari perterjemah Indonesia: Perjalanan rohani yang panjang, dua puluh tiga tahun lamanya, bagaimana seorang yang saleh akhirnya menyadari dan berani mengambil keputusan untuk meninggalkan iman yang bersumber pada tradisi buatan manusia dan masuk kedalam iman yang bersumber kepada Kebenaran, yaitu ajaran Alkitab.
Kesaksian Pendeta Richard Bennett ini diterjemahkan dari sumber aslinya, www.BereanBeacon.org berjudul “From Tradition to Truth. The Testimony of Former Roman Catholic Priest, Richard Bennett.Kalimat dalam kurung siku dan gambar ditambahkan oleh penterjemah.  Penebalan  dan garis miring ditambahkan. Adonai Yeshua Ha Mashiah memberkati kita semua, Penjala Baja.wordpress.com

Tahun-tahun Permulaan Richard Bennett ketika masih pendeta KatolikTerlahir sebagai orang Irlandia, dalam sebuah keluarga dari delapan anak, masa kecilku terpenuhi dan bahagia. Ayahku seorang kolonel di tentara Irlandia hingga ia pensiun ketika saya masih sekitar sembilan. Sebagai sebuah keluarga, kami senang bermain, bernyanyi, dan melakukan sesuatu, semua terjadi di dalam sebuah kamp militer di Dublin. Kami adalah jenis keluarga Irlandia Katolik Roma. Ayahku kadang-kadang berlutut untuk berdoa di tempat tidurnya secara khidmat. Ibuku akan berbicara kepada Yeshua sementara menjahit, mencuci piring, atau bahkan mengisap rokok. Hampir setiap malam kami akan berlutut di ruang keluarga mengatakan kalimat Rosario bersama-sama. Tidak ada yang pernah absen dari ibadah missa pada hari minggu kecuali jika ia sedang sakit parah.

Pada saat saya berusia sekitar lima atau enam tahun, Yeshua Ha Mashiah adalah pribadi yang sangat nyata bagi saya, demikian juga Maria dan para santo [orang mati yang dikuduskan oleh gereja Katolik]. Aku bisa mengidentifikasi dengan mudah dengan orang lain di negara-negara Katolik tradisional di Eropa dan dengan orang Hispanik (berbahasa Spanyol) dan orang Filipina yang menempatkan Yeshua, Maria, Yusuf, dan para santo; semuanya dalam satu panci masak air iman.

Katekismus dicekokokin ke dalam diri ku di Sekolah Jesuit Belvedere, dimana saya mendapatkan semua pendidikan dasar dan menengah saya. Seperti setiap anak yang belajar di bawah asuhan para Jesuit, saya telah bisa mengucapkan di luar kepala sebelum umum 10 tahun tentang lima alasan mengapa Elohim ada dan mengapa Paus adalah kepala dari satu-satunya gereja yang benar. Pembebasan jiwa-jiwa dari dari Purgatory adalah masalah serius. Kata-kata yang sering dikutip, “Ini adalah kudus dan pikiran sehat untuk berdoa bagi orang mati bahwa mereka boleh dilepaskan dari dosa-dosa,” dihafal baik meskipun kami tidak tahu apa arti dari kata-kata ini. [Alkitab menulis orang harus bertobat dari dosanya sebelum meninggal dunia; tidak ada penebusan dosa setelah meninggal dunia. Ini diteguhkan oleh banyak kesaksian orang-orang yang pernah diperlihatkan isi Neraka. Sejarah Gereja mencatat bahwa Purgatory dibuat oleh Gereja Katolik hanyalah untuk pengumpulan dana bagi perbaikan gedung gereja di Roma.]

Kami diceritakan bahwa Paus sebagai kepala Gereja adalah orang yang paling penting di dunia. Apa yang dia katakan adalah hukum, dan para Jesuit adalah orang-orang (laki) tangan kanannya. Meskipun Missa dilakukan dalam bahasa Latin, saya mencoba untuk menghadiri itu setiap hari karena saya tertarik dengan perasaan yang mendalam dari misteri yang mengelilinginya. Kami diceritakan itu adalah cara yang paling penting untuk menyenangkan Elohim. Berdoa kepada para santo adalah dianjurkan, dan kami memiliki santo-santo pelindung untuk aspek-aspek utama kehidupan. Saya tidak melakukan kebiasaan itu, dengan satu perkecualian: St. Anthony, pelindung dari benda-benda yang hilang, karena saya sepertinya kehilangan begitu banyak benda-benda. [Alkitab menulis kepala dari Gereja / Jemaat Kristen adalah Yeshua (Ef. 1:22, Ef. 5:23 dan Kol. 1:18), Rasul Paulus di Kolose pasal satu menyimpulkan isi Alkitab bahwa Yeshua Ha Mashiah atau Yesus Kristus adalah yang terpenting; Dia bukan hanya sekedar Penebus dosa dan Kepala Gereja lebih lagi Dia adalah gambar dari Elohim yang tidak kelihatan (Kol 1:15). Yeshua adalah Firman Elohim, dengan kata lain perkaataan-Nya adalah Hukum dan Kekal. Paus mencuri kemulian Elohim di dalam banyak hal. Santo-santo ini berfungsi secara khusus seperti dewa-dewi di dalam agama Hindu dan Budha.]

Ketika saya berusia empat belas tahun, saya merasakan panggilan untuk menjadi seorang misionaris. Panggilan ini, bagaimanapun, tidak mempengaruhi cara saya menjalankan kehidupanku pada waktu itu. Usia 16 sampai 18 tahun adalah tahun-tahun yang paling memuaskan dan menyenangkan seorang muda bisa memiliki. Selama waktu ini, saya cukup berhasil dalam akademis maupun atletik.

Saya harus sering menyetir mobil bagi ibuku ke rumah sakit untuk perawatan. Sementara menunggu ibu, saya menemukan cuplikan ayat Markus 10:29-30 dari sebuah buku, Jawab Yeshua: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.  Tanpa memiliki gagasan tentang pesan keselamatan benar, saya memutuskan bahwa saya benar-benar memiliki panggilan untuk menjadi seorang misionaris.

Mencoba untuk mendapatkan keselamatan.
Saya meninggalkan keluarga dan teman-teman saya di 1956 untuk bergabung dengan Ordo Dominikan. Saya menghabiskan delapan tahun belajar apa artinya menjadi seorang biarawan, tradisi-tradisi Gereja, filsafat, teologi Thomas Aquinas dan beberapa Alkitab dari sudut pandang Katolik. Iman pribadi apa pun saya telah miliki semuanya dilembagakan dan diritualkan ke dalam sistem agama Dominika. Kepatuhan terhadap hukum gereja dan Dominika, ditanamkan pada ku sebagai sarana penyucian. Saya sering berbicara dengan Ambrose Duffy, Tuan para Siswa bagi kami, hukum  tersebut menjadi arti untuk menjadi kudus. Selain menjadi ingin “kudus”, saya ingin juga untuk memastikan keselamatan kekal. Saya menghafal bagian ajaran Paus Pius XII di mana dia berkata, “… keselamatan banyak orang tergantung pada doa-doa dan korban-korban tubuh mistik Ha Mashiah (Kristus) ditawarkan untuk tujuan ini.” [Yang terakhir adalah ”roti perjamuan kudus” yang diajar oleh Gereja Katolik sebagai ”telah menjelma sebagai potongan tubuh Kristus yang sebenarnya.” Praktek ini adalah penolakkan  terhadap pekerjaan Elohim yang sempurna di kayu salib (baca Ibrani 9, perhatikan ayat 12 dan 23 sampai 28) dan sekaligus penghinaan bagi Adonai Yeshua, Ia dikorbankan (arti dari penyaliban-Nya)  atau ditaklukkan (dari sisi pandang Iblis) setiap hari Minggu, berkali-kali. Alkitab menulis Yeshua mati tersalib sekali saja, bangkit dari kematian di hari ketiga dan sekarang Dia duduk di sebelah kanan Tahta YAHWEH, Bapa Sorgawi-Nya.]

Ide memperoleh keselamatan ini melalui penderitaan dan doa adalah juga pesan utama dari (ordo) Fatima dan Lourdes, dan saya mencari untuk meraih keselamatanku sendiri serta keselamatan orang-orang lain oleh penderitaan dan doa tersebut.

Di biara Dominika di Tallaght, Dublin, saya melakukan banyak upaya yang sulit untuk memenangkan jiwa-Menghukum diri sendiri (Flaggelation) dalam Katolik dan Islamjiwa, seperti mandi air dingin di tengah-tengah musim salju dan memukuli punggung belakangku  dengan sebuah rantai baja kecil. Tuan para Siswa (kami) tahu apa yang saya lakukan, penyangkalan hidupnya sendiri menjadi bagian dari inspirasi yang saya terima dari kata-kata Paus. Dengan kekakuan dan tekad, saya belajar, berdoa, menghukum diri sendiri bagi penebusan dosaku, mencoba untuk memelihara Sepuluh Hukum dan kumpulan peraturan dan tradisi Dominikan. [Praktek menghukum diri sendiri  melalui melukai diri sendiri dengan cambuk (Flagellation) telah dilakukan oleh orang Katolik sejak abad ke 13, Paus Yohanes II juga melakukannya. Umat Katolik di Filipina dan umat Islam Shia juga mempraktekkannya secara umum.  Alkitab mencatat para nabi Baal juga mempraktekkan hal yang sama, baca 1 Raja-raja 18:27-29]

Tanpak luar hebat, batin kosong
Lalu pada tahun 1963 pada usia dua puluh lima (25) saya ditahbiskan sebagai imam (pendeta) Roma Katolik dan pergi untuk menyelesaikan program studiku tentang Thomas Aquinas  pada Universitas Angelicum di Roma. Namun disana saya memiliki kesulitan dengan tanpak luar hebat dan kekosongan batin. Selama bertahun-tahun sebelumnya saya telah memiliki pemikiran, melalui gambar-gambar dan buku-buku, gambar-gambar dalam pikiranku tentang Tahta Suci (di sini Holy See artinya: negara Vatikan) dan Kota Kudus (di sini artinya: kota Roma dimana Vatikan berada). Mungkinkah ini kota yang sama? Pada Universitas Angelicum saya juga terkejut bahwa ratusan orang lainnya yang masuk ke dalam kelas-kelas pagi kami tampaknya tidak tertarik dalam teologi. Saya perhatikan majalah-majalah Time dan Newsweek ada dibaca selama kelas-kelas. Dan mereka orang-orang yang tertarik dengan apa yang diajarkan tampaknya hanya mencari titel atau posisi-posisi di dalam Gereja Katolik di tanah air mereka.

Suatu hari saya pergi untuk berjalan-jalan di Colosseum sehingga kaki saya mungkin menginjak tanah dimana darah begitu banyak orang Kristen telah tertumpah. Saya berjalan ke arena di Forum. Saya mencoba untuk membayangkan dalam pikiran saya akan mereka para pria dan wanita yang mengenal Ha Mashiah begitu baik bahwa mereka bersedia dengan sukacita untuk dibakar di kayu pancang atau dimakan hidup-hidup oleh para binatang buas oleh karena kasih-Nya yang kuat. Kegembiraan pengalaman ini tercemar, bagaimanapun, dalam perjalanan pulang di bus saya terhina oleh cemooh para remaja yang meneriakkan kata-kata yang berarti “manusia tidak berharga atau sampah.” Saya merasakan motivasi mereka untuk penghinaan seperti ini bukan karena saya berdiri bagi Ha Mashiah (Kristus) sebagaimana orang Kristen mula-mula berdiri, tetapi karena mereka melihat sistim Roma Katolik di dalam diriku.

Dengan cepat, saya membuang kontras ini keluar dari pikiran saya, namun apa yang saya telah diajar tentang kemuliaan Roma saat ini, sekarang nampak sangat tidak relevan dan kosong.

Satu malam segera setelah peristiwa itu, saya berdoa selama  dua jam di depan altar utama di gereja San Clemente. Memgingat panggilan diwaktu masa remajaku untuk menjadi seorang misionari dan janji seratus kalilipat dari Markus 10:29-30, saya memutuskan untuk tidak mengambil titel theologi yang pernah menjadi ambisiku sejak awal studi ilmu agama Thomas Aquinas. Ini adalah keputusan utama, namun setelah doa panjang saya yakin bahwa saya telah memutuskan secara benar.

Imam yang memimpin tesisku tidak setuju dengan keputusanku tersebut. Untuk mempermudah mendapat titel tersebut, beliau menawarkan saya sebuah tesis yang ditulis beberapa tahun sebelumnya. Ia bilang saya bisa menggunakan itu sebagai karya saya sendiri hanya jika saya bersedia melakukan pertahanan lisan (the oral defense). Ini membuat perutku mules. Itu adalah serupa dengan apa yang saya telah lihat beberapa minggu sebelumnya di taman kota: para pelacur cantik memamerkan diri mereka sendiri dengan sepatu kulit bot hitam mereka. Apa yang imam ini tawarkan adalah sama dengan dosa. Saya berpegang pada keputusanku, menyelesaikan tingkat akademik biasa di Universitas itu tanpa gelar.

Kembali dari Roma, saya menerima kata resmi bahwa saya telah ditugaskan untuk mengikuti kursus tiga tahun di Universitas Cork. Saya berdoa dengan sungguh-sungguh tentang panggilan misionarisku. Untuk keterkejutanku, saya menerima perintah di akhir Agustus 1964 pergi ke Trinidad, West Indies (negara kecil di atas negara Venezuela), sebagai misionaris.

Kebanggaan, jatuh, dan sebuah kelaparan [rohani] baru
Pada 1 Oktober 1964, saya tiba di Trinidad, dan selama tujuh tahun saya adalah seorang imam yang sukses, dalam istilah Roma Katolik, melakukan semua tugas-tugasku dan menarik banyak orang datang ke Missa. Pada 1972, saya telah menjadi sangat terlibat dalam Gerakan Katolik Karismatik. Kemudian, pada sebuah pertemuan doa 16 Maret tahun itu, saya berterima kasih kepada Adonai bahwa saya adalah seorang imam yang baik dan meminta bahwa jika itu kehendakNya, Dia merendahkan saya bahwa saya mungkin ada bahkan lebih baik lagi.  Malam yang sama itu saya mendapat kecelakaan serius, memisahkan bagian belakang kepala saya dan menyakiti punggungku di banyak tempat. Tanpa datang dekat dengan kematian tersebut, saya ragu bahwa saya akan pernah dapat keluar dari kondisi puas diri sendiriku. Doa hafalan dan doa yang sudah di atur menunjukkan kekosongannya sebagaimana saya berseru kepada Elohim dalam kesakitanku.

Dalam penderitaan yang saya lewati dalam minggu-minggu setelah kecelakaan itu,saya mulai menemukan beberapa kenyamanan dalam doa pribadi langsung. Saya berhenti mengucapkan Breviary (doa resmi untuk rohaniwan Gereja Katolik Roma) dan Rosario [doa pengulangan kepada bunda Maria dengan rantai tasbi] dan mulai berdoa menggunakan bagian-bagian Alkitab itu sendiri. Ini adalah proses yang sangat lambat. Saat itu saya tidak tahu cara saya melalui Alkitab tersebut sebab hanya sedikit yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun, sehingga telah mengajarkan saya lebih untuk ragu daripada mempercayainya. Pelatihan saya dalam filsafat dan teologi Thomas Aquinas tidak menolongku, sehingga datang ke dalam Alkitab sekarang untuk menemukan Adonai nampaknya seperti pergi ke hutan gelap luas tanpa sebuah peta.

Ketika kemudian tahun itu ditetapkan ke gereja lokal baru, saya menemukan bahwa saya bekerja berdampingan dengan seorang imam Dominika yang telah menjadi saudara seimanku selama bertahun-tahun sebelumnya. Selama lebih dari dua tahun kami bekerja sama, sungguh-sungguh mencari Elohim sebaik kami telah tahu di gereja lokal Pointe-a-Pierre. Kami membaca, mempelajari, berdoa, dan mengaplikasikannya kedalam praktek dari apa yang kami telah diajarkan di pengajaran Gereja [Katolik]. Kami membangun komunitas-komunitas di Gasparillo, Claxton Bay dan Marabella, hanya untuk menyebutkan desa-desa utama. Di dalam mata keagamaan Katolik, kami yang sungguh berhasil. Banyak orang menghadiri Misa. Katekismus diajar di banyak sekolah, termasuk sekolah-sekolah pemerintah.

Saya melanjutkan pencarian pribadiku dalam Alkitab, tapi itu tidak banyak mempengaruhi pekerjaan yang kami lakukan; sebaliknya itu menunjukkan kepada ku betapa sedikitnya saya sungguh-sungguh tahu tentang Adonai dan Firman-Nya. Pada saat inilah Filipi 3:10 menjadi jeritan hatiku, ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.”

Sekitar waktu ini gerakan Karismatik Katolik tumbuh, dan kami memperkenalkan itu ke sebagian besar desa-desa kami. Karena gerakan ini, beberapa orang Kristen Kanada datang ke Trinidad untuk berbagi dengan kami. Saya belajar banyak dari pesan-pesan mereka, terutama tentang berdoa untuk penyembuhan. Dampak keseluruhan dari apa yang mereka katakan sangat berorientasi dari pengalaman tetapi benar-benar menjadi berkat, sejauh itu, perkara ini membuat saya masuk lebih dalam melihat Alkitab sebagai sumber atoritas. Saya mulai membandingkan terjemahan Alkitab satu dengan lainnya, bahkan kutipan pasal dan ayatnya! Salah satu ayat-ayat terjemahan Kanada pada Yesaya 53:5 “…and with his stripes we are healed.” (… dan dengan bilur-bilurnya kita disembuhkan). Bahkan dalam mempelajari Yesaya 53, saya telah temukan bahwa Alkitab berurusan dengan masalah dosa melalui substitusi. Ha Mashiah telah mati ganti diriku. Ternyata mencoba untuk memercepat atau mencoba bekerja sama di dalam membayar upah dosaku adalah salah.

“Jika oleh anugerah, maka bukan lagi atas dasar perbuatan, karena jika tidak anugrah bukan lagi menjadi anugerah  …” (Roma 11:6). “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi YAHWEH telah menimpakan kepada Dia (Yeshua) kejahatan kita sekalian.  (Yesaya 53:6).

Satu dosa tertentu saya ialah menjadi kesal dengan orang-orang, bahkan kadang-kadang marah. Meskipun saya meminta pengampunan untuk dosa-dosa saya, saya masih tidak menyadari bahwa saya adalah orang berdosa secara alami yang kita semua warisi dari Adam. Kebenaran Kitab Suci adalah , ”Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.  (Roma 3:10), dan “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Elohim,”  (Roma 3:23). Gereja Katolik, bagaimanpun, telah mengajar saya bahwa kebobrokan manusia, yang disebut ”dosa awal,” telah dicuci besih oleh baptisan bayi saya. Saya tetap memegang kejakinan ini di pikiran saya, namun dihatiku saya ketahui bahwa kebobrokan alamiku saat itu belumlah dikalahkan oleh Ha Mashiah.

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya …” (Filipi 3:10) terus menerus menjadi teriakkan hatiku. Saya tahu bahwa hal itu, yakni bahwa saya bisa hidup dalam kehidupan orang Kristen, bisa terjadi hanya melalui kuasa-Nya. Saya tempelkan teks ini di dasbord mobil saya dan di tempat-tempat lainnya. Itu menjadi permohonan yang memotivasi saya, dan Adonai yang adalah Setiawan mulai menjawab.

Pertanyaan Terpenting
Pertama, saya telah temukan bahwa Firman Elohim di dalam Alkitab adalah mutlak (absolute) dan tanpa kesalahan. Saya dahulu telah diajarkan bahwa Firman itu relatif dan kebenarannya di banyak tempat ada dipertanyakan. Sekarang saya mulai mengerti bahwa Alkitab dapat , pada kenyataannya, ada dipercaya. Dengan bantuan Konkordansi Strong, saya mulai belajar Alkitab untuk melihat apa itu berkata tentang itu sendiri.
Saya telah dapatkan bahwa Alkitab mengajarkan dengan jelas bahwa itu dari Elohim dan mutlak dalam apa yang dikatakannya. Sejarahnya benar, janji-janji yang Elohim telah buat, nubuatan-nubuatannya, dalam perintah-perintah moral yang diberikannya, dan bagaimana menjalani kehidupan Kristen. “Segala tulisan yang diilhamkan Elohim memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Elohim diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”  (2 Timotius 3:16-17)

Penemuan ini tejadi ketika mengunjungi di Vancouver, B.C., dan di Seattle. Ketika saya diminta untuk berbicara di kelompok doa di Gereja Katolik St. Stephen, saya mengambil sebagai subjek saya ”otoritas mutlak Firman Elohim.” Itu adalah pertama kalinya saya memahami suatu kebenaran atau berbicara tentang hal itu. Saya kembali ke Vancouver, B.C., dan di gereja lokal besar, dihadapan sekitar 400 orang, saya mengkotbahkan pesan yang sama. Sementara Alkitab di tangan, saya menyatakan bahwa “otoritas mutlak dan terakhir dalam segala perkara iman dan moral adalah Alkitab, Firman Elohim itu sendiri.”

Tiga hari kemudian, Uskup Agung dari Vancouver, B.C., James Carney, memanggil saya ke kantornya. Saya kemudian secara resmi dibungkam dan dilarang untuk berkhotbah dalam wilayah penguasaannya. Saya diberitahu bahwa hukuman saya akan menjadi lebih parah, kalau bukan karena surat rekomendasi yang  telah saya terima dari Uskup Agung saya sendiri, Anthony Pantin. Tak lama kemudian saya kembali ke Trinidad.

Dilemma Gereja Katolik v.s. Alkitab  
Sementara saya masih menjabat imam di gereja lokal di Point-a-Pierre, Ambrose Duffy, orang yang begitu ketat telah mengajarkan saya ketika ia menjabat sebagai Pemimpin Murid (Student Master), diminta untuk membantu saya. Air pasang telah berbalik. Setelah melewati beberapa kesulitan-kesulitan awal, kami menjadi sahabat. Saya membagikan hal-hal  yang saya telah temukan kepada dia. Ia mendengarkan dan berkomentar dengan penuh minat dan ingin mengetahui apa yang memotivasi saya. Saya melihat pada dirinya sebuah saluran untuk saudara-saudara saya di Dominika dan bahkan bagi mereka yang hidup di rumah Uskup Agung.

Ketika ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung, I was sedih sekali. Dalam pikiran saya, saya telah melihat Ambrose sebagai orang yang bisa mengusir dilema Gereja Katolik-Alkitab yang mana telah membuat saya begitu sulit. Saya sebelumnya berharap bahwa ia dapat menjelaskan kepada saya dan kemudian kepada saudara-saudara saya di Dominika kebenaran-kebenaran yang saya gumuli. Aku berkhotbah di pemakamannya dan keputusasaanku sangatlah dalam.

Saya tetap berdoa Filipi 3:10, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya …” Tetapi untuk belajar lebih tentang Dia, saya telah harus belajar pertama-tama tentang diriku sendiri sebagai seorang pendosa. Saya melihat dari Alkitab (1 Timotius 2:5) bahwa peran yang saya mainkan sebagai seorang imam perantara (a priesly mediator) – secara tepat apa yang Gereja Katolik ajar, tetapi secara tepat berlawanan dengan apa yang Alkitab ajar – adalah salah.

Saya sangat menikmati untuk ada diperhatikan oleh orang-orang dan, dalam arti tertentu, diidolakan oleh mereka. Saya merasionalisasikan dosaku dengan mengatakan bahwa setelah semua, jika ini adalah apa yang Gereja terbesar di dunia mengajar (yakni Gereja Katolik), siapakah saya mempertanyakannya? Namun, di dalam batinku ada konflik. Saya mulai melihat penyembahan kepada Maria, kepada orang-orang kudus dan kepada para imam adalah dosa. Tapi sementara saya berkehendak untuk menolak Maria dan para orang kudus sebagai mediator, saya tidak bisa melepaskan tugas keimamatan itu, karena untuk itulah saya telah menginvestasikan seluruh kehidupanku.

Tahun-tahun Perang Tarik
Maria, orang-orang kudus, dan keimamatan adalah hanya sebagian kecil dari perjuangan besar yang saya gumulkan. Siapakah Master dari kehidupanku, Yeshua Ha Mashiah dalam Firman-Nya atau Gereja Roma? Pertanyaan terpenting ini mengamuk di dalam diriku terutama selama enam tahun terakhir saya sebagai pendeta gereja lokal Sangre Grande (1979-1985). Bahwa Gereja Katolik adalah tertinggi dalam segala perkara iman dan moral telah diwarnai ke dalam otak saya sejak saya masih kecil. Itu tampak mustahil untuk menggantinya.

Roma tidak hanya tertinggi tetapi selalu disebut “Ibu Kudus (Holy Mother).” Bagaimana saya bisa pergi melawan “Ibu Kudus,” terlebih lagi saya pernah bagian mengambil bagian secara resmi di dalam melaksanakan sakramen-sakramennya dan menjaga orang-orang setia kepadanya? [Perbuatan para pemimpin Gereja Roma Katolik bertolak belakang dengan titel yang sendiri pakai; sebab itulah Alkitab menyebut gereja ini sebagai “Mystery, Babylon The Great, The Mother Of Harlots, And Abominations Of The Earth. (Rev. 17:5, KJV).]

Pada tahun 1981, saya nyatanya mendedikasikan diri saya kembali melayani Gereja Katolik Roma saat menghadiri seminar pembaruan gereja lokal di New Orleans. Namun ketika saya kembali ke Trinidad dan kembali terlibat dalam masalah-masalah kehidupan nyata, saya mulai kembali ke otoritas Firman Elohim. Akhirnya ketegangan menjadi seperti sebuah perang tarik di dalam diriku. Kadang-kadang saya memandang kepada Gereja Roma sebagai mutlak, kadang-kadang kepada otoritas Alkitab yang bersifat final. Perut saya menderita selama tahun-tahun tersebut; emosiku ada terobek-robek. Saya seharunya tahu kebenaran sederhana yaitu seorang tidak dapat mengabdi kepada dua master. Jabatan kerja saya saat itu adalah menempatkan otoritas mutlak Firman Elohim di bawah otoritas tertinggi Gereja Roma.

Kontradiksi ini adalah di lambangkan dalam apa yang saya telah perbuat dengan empat patung di gereja Sangre Grande. Saya pindahkan dan hancurkan patung-patung  St. Francis dan St. Martin karena perintah kedua dari Perintah Elohim di Keluaran 20:4, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” Tetapi ketika beberapa jemaat keberatan atas pemindahku kepada patung-patung Hati Kudus Maria, saya biarkan mereka tetap berdiri oleh karena kuasa yang lebih tinggi, yakni Gereja Rma Katolik, yang berkata pada hukum Canon 1188: ”Praktek memperlihatkan gambar-gambar suci di gereja-gereja untuk penghormatan orang-orang yang setia adalah tetap berlaku.”

Kesalahan Saya SendiriSementara saya sudah belajar sebelumnya bahwa Firman Elohim adalah mutlak, saya masih terus menjalani penderitaan ini berusaha mempertahankan Gereja Roman Katolik sebagai pemegang otoritas yang lebih daripada Firman Elohim, bahkan di mana Gereja Roma mengatakan tepat berlawanan kepada apa yang ada di dalam Alkitab.
Bagaimana itu telah bisa terjadi? Pertama-tama, itu adalah kesalahan saya sendiri. Jika saya saat itu (past perfect tense) menerima otoritas Alkitab sebagai yang tertinggi, tentunya saya akan diperintahkan oleh Firman Elohim untuk menyerahkan ke imaman saya sebagai mediator, tapi (posisi) itu ketika itu terlalu berharga bagiku. Kedua, tidak ada seorang pun pernah mempertanyakan apa yang saya lakukan sebagai seorang imam.
Orang-orang Kristen dari luar negeri datang ke Missa, melihat minyak suci kami, air suci, medali-medali, patung-patung, pakaian, ritual-ritual, dan tidak pernah mengatakan sepatah katapun! Gaya yang indah, simbolisme, musik, dan rasa artistik dari Gereja Roman adalah semuanya sangat menawan. Dupa tidak hanya bau-bau yang menyengat, tapi bagi pikiran itu memantra misteri.

Titik balik
Suatu hari, seorang wanita menantang saya (satu-satunya orang Kristen yang pernah menantang saya dalam sepanjang 22 tahun saya sebagai seorang imam), “Anda orang-orang Roma Katolik menjalankan ibadah, tetapi kalian memungkiri kekuatannya.” [2 Timotius 3:5]. Kata-kata tersebut mengganggu saya untuk beberapa waktu karena lampu, spanduk, musik rakyat, gitar-gitar, dan drum-drum sayang padaku. Mungkin tidak ada imam di seluruh pulau Trinidad telah memiliki jubbah-jubah berwarna-warni, spanduk-spanduk, dan pakaian-pakaian seperti yang pernah saya miliki. Secara jelas saat itu saya tidak sada rapa yang ada di depan mata saya.

Bulan Oktober 1985, kasih karunia Elohim adalah lebih besar daripada kebohongan yang saya coba untuk hidup. Saya pergi ke Barbados untuk berdoa atas kompromi yang saya paksakan diri saya sendiri untuk hidup. Saya merasa benar-benar terjebak. Firman Elohim sungguh mutlak. Saya harus menaatinya sendirian; Namun kepada Elohim yang sama tersebut saya telah (past perfect tense) bersumpah taat kepada otoritas tertinggi Gereja Katolik.

Di Barbados saya membaca sebuah buku yang menjelaskan makna Alkitabiah dari Gereja sebagai “persekutuan orang-orang percaya.” Dalam Perjanjian Baru tidak ada petunjuk sebuah hirarki; “agamawan” menguasai (lording) “kaum awam” adalah tidak dikenal. Sebaliknya, itu adalah Adonai sendiri menyatakan “… karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Ha Mashiah, dan kalian semua adalah saudara” (Matius 23:8; ayat diterjemahkan dari sumber aslinya.”

Sekarang untuk melihat dan memahami makna Gereja sebagai “Persekutuan” membebaskan saya untuk meninggalkan Gereja Roman Katolik sebagai otoritas tertinggi dan bergantung kepada Yeshua Ha Mashiah sebagai Adonai. Itu menjadi cahaya fajar bagiku bahwa dalam istilah Alkitab, para uskup yang saya telah kenal di Gereja Katolik adalah bukan orang-orang beriman yang Alkitabiah. Sebagian besar orang-orang saleh ini megambdikan diri mereka kepada Maria dan Rosario (tasbih) dan setia kepada Roma, tetapi tidak satu pun memikiki pemikiran akan karya keselamatan yang telah sempurna, bahwa pekerjaan Ha Mashiah adalah sudah selesai, bahwa keselamatan adalah pribadi dan sempurna.

Mereka semua mengkotbahkan penyiksaan diri untuk (pengampunan) dosa, penderitaan manusia, perbuatan-perbuatan agamawi, “cara manusia” ganti dari Injil kasih karunia. Tetapi oleh kasih karunia Elohim saya telah melihat bahwa (keselamatan) tersebut tidak melalui Gereja Roma, tidak juga oleh segala macam pekerjaan yang seorang diselamatkan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Elohim, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9)

Kelahiran baru pada umur 48 Alkitab Holy Bible
Saya meninggalkan Gereja Roma Katolik ketika saya melihat bahwa kehidupan dalam Yeshua Ha Mashiah adalah tidak mungkin sambil tetap setia kepada doktrin Roma Katolik. Meninggalkan Trinidad di November 1985, saya hanya menjangkau Barbados, tetangganya. Tinggal dengan pasangan tua, saya berdoa kepada Adonai untuk sebuah jas dan uang yang diperlukan untuk mencapai Kanada, karena saya hanya memiliki pakaian tropis dan beberapa ratus dolar atas nama saya. Kedua permohonan doa tersebut terjawab tanpa membuat kebutuhan saya diketahui kepada siapapun kecuali Adonai. [Usia 25 resmi jadi imam, jadi 23 tahun ia memiliki jabatan resmi dan pengalaman sebagai imam Gereja Roma Katolik.]

Dari sebuah suhu tropis 90 derajat (Farenheit; sekitar 32,2 Celcius), saya mendarat di salju dan es di Kanada. Setelah satu bulan di Vancouver, saya datang ke Amerika Serikat. Sekarang saya percaya bahwa Dia akan mengurus segala kebutuhan saya, karena saya memulai sebuah kehidupan baru pada usia 48 tahun, secara praktis tidak punya uang sama sekali, tanpa kartu penduduk asing, tanpa katu SIM [di Amerika dan Eropa itu bisa berfungsi sebagai pengganti passport], tanpa rekomendasi apapun, hanya Adonai dan dan Firman-Nya.

Aku menghabiskan enam bulan di sebuah keluarga Kristen di sebuah peternakan di Negara bagian Washington. Saya menjelaskan ke tuan rumah saya bahwa saya telah meninggalkan Gereja Roma Katolik dan saya telah menerima Yeshua Ha Mashiah dan Firman-Nya di Alkitab sebagai semuanya lengkap. Saya telah melakukan ini, saya berkata, “Dengan pasti, akhirnya, dengan sungguh, dan tegas.” (absolutely, finally, definitively, and resolutely).  Namun jauh dari menjadi terkesan oleh keempat kata adverbia ini, mereka ingin tahu jika ada kepahitan atau terluka dalam diriku. Dalam doa dan belas kasihan yang besar, mereka melayani saya, karena mereka sendiri telah membuat transisi dan tahu betapa mudahnya orang dapat menjadi pahit.

Empat hari setelah saya tiba di rumah mereka, oleh kasih karunia Elohim say mulai melihat dalam pertobatan buah keselamatan tersebut. Ini berarti ada mampu tidak hanya untuk meminta pengampunan Adonai bagi kompromi yang telah saya lakukan bertahun-tahun tahun, namun juga untuk menerima kesembuhan-Nya tempat-tempat dimana saya telah sangat terluka. Akhirnya, pada usia 48, pada otoritas Firman Elohim saja, oleh kasih karunia semata, saya menerima kematian penebusan Ha Mashiah di kayu salib saja. Kemulian hanya bagi Dia saja.

Mendapat pembaharuan keduanya baik secara fisik dan rohani oleh pasangan Kristen ini bersama dengan keluarga mereka, saya diberikan seorang istri oleh Adonai, Lynn, seorang lahir baru dalam iman, indah di dalam karakter, cerdas dalam berpikir. Bersama-sama kami berangkat untuk Atlanta, Georgia, di sana kami berdua mendapat pekerjaan.

Misionaris yang sesungguhnya dengan pesan yang sesungguhnya
Pada September 1988, kami meninggalkan Atlanta untuk pergi sebagai misionaris ke Asia. Itu adalah tahun yang berbuah besar dalam Adonai yang sebelumnya saya berpikir tidak akan pernah mungkin. Para pria dan wanita datang untuk mengetahui otoritas Alkitab dan kuasa kematian dan kebangkitan Ha Mashiah. Saya takjub melihat betapa mudahnya bagi anugerah Adonai untuk menjadi efektif ketika hanya Alkitab adalah dipakai untuk menampilkan Yeshua Ha Mashiah. Hal ini berbeda dengan sarang laba-laba tradisi gereja yang telah begitu menggelapkan 21 tahun dalam pakaian-pakaian misionaris ku di Trinidad, 21 tahun tanpa pesan yang sesungguhnya.
Untuk menerangkan kehidupan yang melimpah yang Yeshua telah bicarakan dan yang mana saya sekarang menikmatinya, tidak ada kata-kata yang lebih baik dapat dipakai dari kata-kata pada Roma 8:1-2 ini: Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Ha Mashiah Yeshua. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Ha Mashiah dari hukum dosa dan hukum maut.” Hal ini tidak hanya bahwa saya telah dibebaskan dari sistem Roma Katolik, tetapi bahwa saya telah menjadi ciptaan baru dalam Ha Mashiah. Ini adalah oleh anugrah Elohim, dan tidak ada lainnya, kecuali rahmat-Nya, bahwa saya telah pergi dari perbuatan-perbuatan mati masuk kepada kehidupan baru.

Kesaksian Injil kasih karunia
Mundur ke tahun 1972, ketika beberapa orang Kristen telah mengajarkan saya tentang Adonai menyembuhkan tubuh kita, betapa itu akan lebih berguna jika mereka saat itu menjelaskan kepada saya pada otoritas apa dosa alamiah kita dapat ada dibenarkan di hadapan Elohim. Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Yeshua telah menggantikan bagi kita di kayu salib. Saya tidak dapat menyenyatakannya lebih baik dari Yesaya 53:5: Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Ini berarti bahwa Ha Mashiah telah mengambil bagi dirinya sendiri apa yang seharusnya untuk menderita karena dosa-dosa saya. Dihadapan Bapa, saya percaya dalam Yeshua sebagai pengganti saya).

Itu telah tertulis 750 tahun sebelum penyaliban Adonai kita. Tidak lama kemudian setelah korban di salib tersebut, Alkitab menyatakan di 1 Petrus 2:24: ” Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Karena kita mewarisi dosa alami kita dari Adam, kita semua telah berdosa dan telah kekurangan kemulian Elohim (fallen short of the glory of God). Bagaimana bisa kita berdiri di hadapan Elohim yang Kudus — kecuali dalam Ha Mashiha — dan mengakui bahwa Dia telah mati dimana kita yang seharunya mati. Elohim memberikan kepada kita iman untuk dilahirkan kembali, sehingga memungkinkan bagi kami untuk mengakui Ha Mashiah sebagai pengganti kita. Ha Mashiahlah  yang telah membayar harga bagi dosa-dosa kita: Ia tidak berdosa, namun Dia tersalib. Ini adalah pesan Injil yang sesungguhnya.

Cukupkah iman? Benar, iman lahir baru adalah cukup. Iman itu, lahir dari Elohim, akan menghasilkan pekerjaan-pekerjaan baik termasuk pertobatan: Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Ha Mashiah Yeshua untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Efesus 2:10).

Dalam bertobat, kita menyingkirkan, melalui kekuatan Elohim, cara kehidupan lama kita kita dan dosa-dosa lama kita. Itu tidak berarti bahwa kita tidak dapat jatuh dosa lagi, tetapi itu berarti bahwa posisi kita di hadapan Elohim telah berubah. Kita disebut sebagai anak-anak Allah karena demikianlah kita adanya. Jika kita berdosa, itu adalah masalah hubungan dengan Bapa yang dapat diselesaikan, bukan masalah kehilangan kedudukan kita sebagai anak Allah dalam Ha Mashiah, untuk posisi ini tidak bisa ditarik kembali. Dalam Ibrani 10:10, Alkitab mengatakan itu dengan indahnya: “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yeshua Ha Mashiah.
Karya Yeshua Ha Mashiah di kayu salib adalah cukup dan lengkap. Saat kamu percaya semata-mata dalam karya yang sempurna ini, sebuah kehidupan baru yang dilahirkan dari Roh akan menjadi milik kamu – kamu akan dilahirkan kembali.

Saat ini
Tugas saya saat ini, pekerjaan baik yang Adonai telah siapkan bagi ku untuk melakukan adalah sebagai seorang penginjil di Barat daya Pasifik Amerika Serikat. Apa yang (rasul) Paulus katakan tentang rekan-rekan Yahudinya saya katakan kepada saudara-saudara Katolik yang saya kasihi:  kerinduan hatiku dan doaku kepada Elohim bagi para Katolik adalah bahwa mereka ada diselamatkan. Saya dapat bersaksi tentang mereka, bahwa mereka bersemangat bagi Allah, tetapi materai mereka tidak didasarkan kepada Firman Elohim, tetapi dalam tradisi gereja mereka.

Jika kamu mengerti pengabdian dan penderitaan yang beberapa saudara dan saudari di Filipina dan Amerika Selatan kita telah masukkan ke dalam agama mereka, kamu dapat memahami jeritan hati saya: “Adonai, berikanlah kami belas kasihan untuk mengerti rasa sakit and siksaan pencarian saudara dan saudari kami yang mereka telah lakukan untuk menyenangkan Engkau. Dalam pemahaman sakit di dalam para hati orang Katolik, kita akan memiliki keinginan untuk menunjukkan kepada mereka Kabar Baik akan pekerjaan sempurna Ha Mashiah di kayu salib.”

Kesaksian saya menunjukkan betapa sulitnya itu bagi saya sebagai seorang Katolik untuk menyerahkan tradisi gereja, namun saat Adonai menuntut itu dalam Firman-Nya, kita harus melakukannya. “Bentuk kesalehan” yang Gereja Roma Katolik telah buat telah  membuat itu paling sulit bagi seorang Katolik untuk melihat dimana kebohongan-kebohongan masalah yang sesungguhnya. Semua orang harus menentukan dengan kuasa manakah kita mengenal kebenaran.

Roma mengklaim bahwa hanya oleh otoritasnya sendiri kebenaran ini dikenal. Dalam kata-katanya sendiri, Canon 212, bagian 1, “Umat Kristen, sadar akan tanggung jawab mereka sendiri, terikat oleh ketaatan Kristen untuk mengikuti apa yang para pendeta yang suci, sebagai wakil-wakil Ha Mashiah (Kristus), menyatakan sebagai guru-guru iman atau menentukan sebagai –pemimpin-pemimpin Gereja.” (didasarkan dari Dewan Vatikan II berbasis, kode hukum Canon diumumkan secara resmi oleh Paus Yohanes Paulus II, 1983).

Namun menurut Alkitab, itu adalah Firman Elohim sendiri yang merupakan otoritas oleh yang mana kebenaran adalah dikenal. Itu adalah tradisi buatan manusia yang menyebabkan para Reformator [Gereja Katolik menyebutnya ”para Protestant”] menuntut “hanya Alkitab, hanya iman, hanya anugerah, hanya dalam Ha Mashiah, dan kemulian hanya bagi Elohim saja.”

Alasan mengapa pendeta Richard Bennett membagikan kesaksian pribadinya bisa dilihat pada sumber aslinya.

 Artikel dan bacaan lain yang dibuat oleh pendeta Richard Bennett:
1. Far From Rome Near to God : The Testimony of 50 Converted Catholic Priests
2. “The antichrist In Our Mids,” video terbaru dari Pendeta Richard Bennett (8 July 2013 ). Di sini ia dan rekannya menyatakan bahwa Paus adalah AntiKristus.

 

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

  • Kalender

    • Mei 2024
      M S S R K J S
       1234
      567891011
      12131415161718
      19202122232425
      262728293031  
  • Cari