Elohim YAHWEH membuka ladang misi di antara masyarakat Sikh di India

Hal Kerajaan Elohim itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di atas tanah. Memang biji itu adalah yang terkecil di bumi, namun setelah ditaburkan, ia bertumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun yang lain, dan ia menghasilkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat bersarang di bawah naungannya.” Markus 4:31-32

Di bawah ini adalah isi Surat seorang Misionari India kepada Professor John Foster.*

“ — adalah sebuah kota kecil, dengan seorang gubernurnya yang adalah anggota pemimpin Partai Kongres, dan sangat anti British. Putri dari gubernur ini bersekolah di sekolah lokal pemerintah, dimana kepala sekolahnya adalah seorang wanita Kristen. Gadis ini sakit; mereka harus mengikat wanita ini di ranjang; ia biasa berteriak bahwa roh-roh jahat ada di dalam dadanya dan di tenggorok, dan tidak megijinkan ia menelan makanan. Setiap orang setuju bahwa ia sedang dikuasai iblis. Ini berlangsung untuk sepuluh hari lamanya, dan mereka tidak mendapatkan seorang pun untuk menolong dia. Seluruh keluarga dipanggil. Mereka melakukan ritual-ritual terakhir sesuai agama Sikh. Gadis ini sedang dalam menjelang kematiannya.

Lalu seorang berkata, ‘Kita perlu membuat gurunya tahu.’ Jadi mereka pergi ke kepala sekolah Kristen tersebut. Wanita India ini tidak pernah ada sebagai orang Kristen yang aktif, tidak pernah mencari kesempatan untuk bersaksi bagi Messiah. Sekarang ia diminta berkunjung ke rumah tangga dan gadis gila tersebut.

‘Saya takut pada roh-roh jahat,’ wanita ini berkata setelah kejadian tersebut. ‘Saya tidak berani pergi sendiri. Namun siapa yang dapat saya ajak pergi bersama saya? Nampak tidak seorang pun, jadi saya hanya berdoa dan mengambil Alkitab.’

Wanita ini berdiri disamping ranjang gadis itu, dan berdoa dan berdoa. Ia memegang kuat-kuat Alkitab sebagai kekuatan yang berdiri lebih besar dari roh-roh jahat. Berpikir seperti itu, ia meletakkan Alkitab itu di sebelah bantal gadis itu, dan berdoa kembali.

Apakah ini? Sebuah jimat pagan berada pada leher gadis itu; sangat salah. Ia mengambil jimad tersebut dan membakarnya—suatu hal yang beresiko untuk dilakukan dengan gadis yang hampir meninggal … Hanya dalam satu jam gadis itu telah menjadi tenang; untuk pertama kalinya ia mampu menelan makanan kecil. Kemudian, tetap memegang Alkitab ke dadanya, ia jatuh terlelap, dan tertidur sepanjang malam.

Esok paginya, mereka memberi kabar, ‘dia semakin buruk.’ ‘Apa yang kalian telah ada lakukan kepada dia?’ tanya kepala sekolah. ‘Tidak ada,’ mereka berkata, dan menyelaskan, ‘tepatnya tidak berbuat apa pun. Kami hanya meletakkan jimat lainnya ke leher dia.’ ‘Cabut itu!’ wanita ini memerintahkan. Mereka mentaati, dan gadis itu balik sembuh.

Melindungi dia dari serangan iblis, kepala sekolah ini memindahkan dia ke sekolah –akibatnya beberapa gadis-gadis yang bukan Kristen, dan karyarwan pindah keluar dari sekolah sebab mereka takut akan roh-roh jahat. Selalu berada dekat dengan Alkitab, selalu dikelilingin oleh doa Kristen, gadis itu segera sembuh total.

Hasilnya sekarang: Itu menjadi pembicaraan kota tersebut. Kepala sekolah tidak dapat pergi ke luar rumah tanpa Masyarakat menunjuk kepada dia. Dan setiap orang bertanya, ‘Apa yang ada di dalam Kitab?’

Surat ini ditutup dengan kalimat:

Di seluruh sekolah itu, para guru dan murid-murid berkata, ‘Dapatkah kami membacanya?’ Gubernur bahkan membeli sebuah Alkitab bagi dirinya, dan satu lagi bagi istrinya. Perubah terbesar terjadi kepada kepala sekolah. Yang sebelumnya ada hanya sebagai seorang Kristen nominal, ia telah menjadi seorang wanita inpirasi yang menggagumkan, setia dan pendoa. Elohim memilih seorang keluarga yang sangat berpengaruh di kota — dari sudut pandang setempat, gubernur; dari sudut pandang nasional, seorang pemimpin dari Partai Kongress; dari sudut pandang sebuah agama, sebuah keluarga yang sangat terpisah dari pengaruh-pengaruh Kristen. Elohim telah menampilkan mujizat ini melalui satu dari instrument-Nya yang terlemah. Sungguh ada sebuah tujuan.

Baca juga:

Sumber: Disadur dari buku John Foster, After the Apostles. Hal. 69-71. John Foster (1898-1973). Ia pernah menjabat sebagai professor Ecclesiastical History pada University of Glasgow dari 1949 sampai 1969. Buku John Foster lainnya: The First Advance AD 29-500, first printed in 1972; bagian dari Church History 1 Theological Education Fund  (TEF) Study Guide 5.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial.
Persiapkan Jalan Bagi Raja

Imam Fanatik Ahmed bertemu Yeshua – desanya berubah total

Akulah pokok anggur, dan kamulah adalah cabang-cabangnya. Siapa yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia menghasilkan buah yang banyak; karena tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat apa pun. (Yohanes 15:5)

Diterjemahkan dari buku Ordinary Disciples Extraordinary Influence. Kisah nyata yang menakjubkan ini adalah bagian dari sekumpulan kisah nyata yang terjadi dekade belakangan ini di Afrika, Asia dan Amerika Selatan yang tercatat dari buku ini.

Pria di telpon menperkenalkan dirinya sebagai Ahmed. Hanya namanya dan suaranya saja telah membuat Kofi cemas dan gelisah. Ahmed adalah seorang imam, telah dikenal sebagai orang yang membangkitkan kekerasan dan sangat keras menentang para pengikut Ha Mashiah di wilayahnya.

”Apakah ini Pendeta Kofi? Ahmed bertanya dengan suara menuntut

Pendeta Kofi curiga. Mungkinkah Ahmed inginkan dari seorang pendeta Kristen kecuali hanya untuk mencari dia dan menciptakan masalah?

“Ya, ini adalah Kofi,” ia menjawab ragu-ragu.

Imam Islam ini menjelaskan bahwa ia telah mengalami sebuah pertemuan dengan Yeshua dan perlu berbicara dengan seorang pendeta. Ia mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang ia tidak mengerti. Akankah Kofi bersedia bertemu dia dan menjawab sejumlah pertanyaan tentang Kristianiti dan Yeshua? Kofi menarik nafas panjang. Kisah-kisah yang ia telah dengar tentang Ahmad mengisi pikirannya dengan keragu-raguan. Imam Ahmed … mengalami Yeshua? Menghendaki petunjuk dari seorang pendeta? Tertarik tentang Kristianiti?

Kofi telah tahu. Ini adalah jebakan. Tidak perlu keterangan lain. Dia telah mendengar tentang pendeta yang terpikat ke dalam situasi berbahaya oleh orang-orang yang mengaku ingin tahu lebih banyak. Pendeta yang pergi ke pertemuan semacam itu sering dipukuli, dipenjara, atau bahkan dibunuh. Tetapi Kofi merasakan sesuatu yang berbeda dalam suara itu di telpon. Itu bukan mengancam sebaliknya memohon. Dan setelah rasa taku dan curiganya reda, Kofi mendengar sebuah suara lembut dari Roh Kudus berkata melalui pertanyaan, pertanyaan yang ia tidak dapat dengan mudah mengabaikannya

Bagaimana jika dia tidak berdusta? Bagaimana jika Ahmad sedang mencari Kebenaran? Ya, Kofi tahu ia dapat saja terbunuh. Tetapi bagaimana jika Ahmed sungguh telah bertemu dengan Yeshua Ha Mashiah?

”Baik, saya akan menemui mu,” Kofi mendengar dirinya sendiri berkata, ”Dimana kita akan bertemu?” Kedua tengannya bergetar keika ia memutuskan hubungan telpon tersebut.

Apakah dia berjalan masuk sebuah perangkap? Atau ia akan mengalami mujizat yang paling luar biasa dalam kehidupannya?

Beberapa jam kemudian, Kofi sedang menunggu di tempat lokasi yang disepakati, di belakang tempat dagang yang tutup hari itu. Tempat yang tepat jika mereka ingin membunuh ku, ia berpikir, tetapi sesuatu yang lain juga muncul dalam pikirannya. Atau tempat yang tepat untuk seorang pengeksekusi para Kristen untuk mengaku secara sembunyi untuk menyerahkan kehidupannya kepada Yeshua Ha Mashiah.

Kofi melihat sekeliling dengan gelisah. Kemudian dia melihat siluet seorang pria berjubah panjang, pakaian ulama tradisional imam, berjalan menyusuri gang ke arahnya. Ia sendirian. Itu suatu tanda yang baik … setidaknya saat ini. Hanya mereka berdua.

Imam Ahmed menyapa Pastor Kofi dengan namanya.

“Terima kasih untuk bersedia bertemu dengan ku,” Ahmed lanjut berkata dengan suara tergesa-gesa, “Saya telah menelpon dua pendeta sebelum kamu, tetapi mereka menolak untuk bertemu.”

“Biarkan saya bercerita pada mu, apa yang telah terjadi,” Ahmed berlanjut dan ia menaruh tangannya yang bergetar ke lengan Kofi ketika ia menceritakan kisahnya itu.

Dia dan kelompok kecil imamnya, yang saat itu sedang membangkitkan kekerasan dan masalah menentang para pengikut Yeshua, sedang berjalan dari sebuah kota ke kota lainnya. Tiba-tiba sebuah sinar terang bercahaya turun dari langit, dan Ahmed jatuh berlutut. Ia mendengar sebuah suara berkata, “Berhentilah menganiaya umat-Ku! Kemudian suara itu memberi dia sebuat ayat dari Kuran, lalu sinar itu lenyap. Rekan-rekan lainnya melihat cahaya, hanya Ahmed yang mendengar suara dan mengerti.

Ketika ia kembali ke rumahnya, ia mengambil Kurannya untuk melihat ayat yang suara itu berikan kepada dia, tertulis, ”Hormatilah Orang-orang Alkitab.” (Honor the People of the Book)

Ketika berada di tempat yang cukup gelap, Ahmed memohon, ”Saya telah bertemu Isa al-Masih di sebuah perjalanan. Dapatkah kamu menolong saya?”

Pendeta Kofi membawa Imam Ahmed ke sebuah tempat rahasia untuk satu minggu intruksi tentang ”apa artinya ada sebagai seorang murid Yeshua Ha Mashiah yang lahir baru.” Itu adalah sebuah seri waktu doa yang intensif, pelepasan, dan pelajaran Firman Elohim.

Ketika Ahmed kembali ke mesjidnya, ia telah menjadi seorang pria yang baru. Ia mulai mengajar dari Injil, yang Kuran sendiri memerintahkan para Muslim yang setia untuk membacanya.

Mereka yang di mesjid tertarik ajaran-ajaran baru tersebut dan mulai bertanya sejumlah pertanyaan. Ahmed memimpin satu keluarga demi satu keluarga kedalam hubungan dengan Yeshua Ha Mashiah.

Pada akhirnya, para imam, yang siapa telah ada bersama Ahmed ketika peristiwa pertemuan dengan Yeshua yang ajaib tersebut terjadi, mendengar cerita Ahmed. Mereka berpikir Ahmed sudah gila, namun satu per satu mereka pun menjadi mengenal Yeshua sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.

Pada waktu yang bersamaan, Ahmed mulai menghadiri pertemuan para pendeta secara sembunyi dengan gereja-gereja yang Kofi wakili. Suatu hari Ahmed datang ke pertemuan para pendeta bercerita, ”Nah, itu akhirnya telah terjadi, Ahmad berkata, ”Setiap orang di mesjidku sekarang adalah pengikut Yeshua Ha Mashiah yang dibaptis.”

Mujizat yang sama juga terjadi di mesjid-mesjid para imam temannya Ahmed. Suatu hari semua lima imam ini datang kepertemuan para pendeta. Mereka menerangkan bahwa mesjid-mesjid mereka penuh dengan murid-murid Yeshua Ha Mashiah. Mereka mengajari dari Injil dan memecahkan roti bersama sebagaimana mereka merayakan Perjamuan Suci (The Lord’s Supper).

Seorang pendeta senior, yang mengajar pada Sekolah Alkitab, mendorong para pendeta lainnya untuk mengunjungi ”mesjid-mesjid Yeshua.” Ia berkata dengan tersenyum, ”Saya baru saja datang dari ibadah mereka, lebih terinpirasi untuk menghidupi  hidupku sescara penuh bagi Yeshua dibandingkan ketika saya pergi ke gereja-gereja kita.”

Setelah selamat datang yang hangat ini, para imam dari masjid-mesjid Yehsua membuat sebuah permohonan. Mereka berkata, ”Mesjid-mesjid kami penuh, dan orang-orang berjalan kaki dari desa terdekat dimana tidak ada mesjid. Ketika kami membangun mesjid kami yang lalu, kami telah mendapat bantuan keuang dari Timur Tengah. Namun kami tidak akan mendapat uang dari Timur Tengah untuk membangun mesjid Yeshua. Akankah kalian menolong kami?”

Para pendeta berdoa bersama mereka dan setuju untuk menolong. Ketika mesjid Yeshua jadi dengan atap tradisional, sebuah salib merah kecil ditaruh di atasnya. Hari ini mesjid itu penuh dengan orang yang menjadikan Yeshua Ha Mashiah sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.

Semuanya karena Kofi – seorang murid Yeshua yang normal, seorang petani dan pendeta yang diperlengkapi untuk melatih murid-murid lainnya – yang telah bersedia menyerahan ketakutannya sendiri kepada Yeshua dan mati unuk dirinya sendiri.

Kebanyakan dari kita di Amerika Utara tidak menghadapi tantangan yang sama sebagaimana pendeta Kofi hadapi. Kita tidak menerima panggilan-panggilan telpon dari orang-orang yang ingin mebunuh kita karena kita Kristen. Kita tidak terancam kematian karena kita taat panggilan Elohim dalam hidup kita. Tetapi, sekaitan dengan konsekuensi potensi tersebu, setiap kita terpanggil untuk mati bagi diri kita sendiri – menanggalkan ambisi-ambisi ikatan dunia kita dan ada bangkit ke dalam kepenuhan kehidupan Ha Mashiah.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Dipenjarakan tanpa keadilan? Tidak masalah, mulai sajalah menginjil, kata Penginjil Denmark

Sebab Elohim tidak memberikan kepada kita roh ketakutan, tetapi kuasa, kasih dan pendendalian diri. Karena itu janganlah malu untuk bersaksi tentang Tuhan kita, juga tentang aku sebagai tawanan-Nya! Malah, engkau seharusnya rela menderita demi Injil, dengan mengandalkan kuasa Elohim! 2 Timotius 1:7-8 (KS-BIL)

Ditulis oleh Michael Ashcraft 19 Juli 2022

Ketika pengkhotbah jalanan Denmark Torben Søndergaard ditangkap oleh FBI 19 hari yang lalu karena dicurigai menyelundupkan senjata ke Amerika, itu benar-benar membingungkan. Pendiri organisasi The Last Reformation (Reformasi Terakhir) yang bersemangat memutuskan untuk meninggalkan Denmark setelah tekanan yang kuat oleh pihak berwenang dan media. Pelanggarannya? Memperlakukan penyakit mental seolah-olah itu adalah kerasukan setan, mendorong orang untuk berhenti mengambil obat-obatan mereka ketika disembuhkan oleh Tuhan, dan menyekolahkan putri-putrinya di rumah.*

Penganiayaan (atas penginjil) Denmark adalah studi kasus tentang keberadaan ateis yang nyata menghadapi kayu-menyala yang penuh iman; orang-orang yang tidak percaya mengerahkan pasukan mereka tanpa henti sehingga Torben memutuskan namanya telah ternoda secara tidak dapat diperbaiki di Denmark sehingga ia membutuhkan awal yang bersih dan mengajukan suaka di Amerika.

Tetapi kasus sekarang di Amerika jauh lebih aneh. Mungkinkah seorang pria yang begitu jelas-jelas terkonsumsi dengan memberitakan Yeshua di mana-mana, (ia) juga terlibat dalam penyelundupan senjata dari Meksiko ke Amerika? Orang-orang Kristen yang telah mengenalnya dan pelayanannya selama bertahun-tahun menggelengkan kepala karena tidak percaya.

“Ia bahkan tidak tahu bagaimana menembakan sebuah senjata api,” kata Rene Celinder, seorang sekutu yang gigih.

Torben telah dipenjara sejak penangkapannya ketika pihak berwenang membelenggu tangan dan kakinya seperti seorang teroris. Awalnya, dia kaget. Dia mengalami pertarungan dengan ketakutan ketika para penjaga mengatakan kepadanya bahwa dia akan menghabiskan waktu lama di penjara dan kemudian dideportasi, nasib hampir semua narapidana di Fasilitas Baker County ICE di Florida.

Kemudian Torben mendapatkan Alkitab dan memperbarui semangatnya dengan terus-menerus membaca. Akhirnya, dia keluar dari sel isolasi.

Dan dia melakukan apa yang Paulus lakukan ketika berada di penjara.

Dia mulai menginjili. Dalam laporan terakhir dari The Last Reformation di YouTube yang dibacakan oleh Jón Bjarnastein, Torben bercerita bahwa dia memenangkan jiwa-jiwa kepada Mashiah.

“Sekarang saya mengerti mengapa saya di sini,” tulis Torben, yang memiliki akses ke telepon untuk menelepon istrinya, yang mungkin menyampaikan pesan-pesan itu kepada Jon. “Adonai mengirim saya ke sini untuk membantu ‘Apolos,’ yang akan saya panggil dia sebagai. Dia adalah murid yang sangat kuat yang bertobat di sini di penjara dan telah mengadakan pertemuan di sel dengan empat hingga enam orang. Tetapi dia belum menerima Roh Kudus.”

Referensi Torben tentang Apolos diambil dari Kitab Kisah Para Rasul. Apolos adalah murid Mashiah yang berkhotbah dengan sungguh-sungguh tetapi menjadi lebih kuat dalam Injil setelah Priskila dan Aquilla berdoa agar dia menerima Roh Kudus.

“Dua hari yang lalu, dia dibaptis dalam air dan di dalam Roh Kudus,” kata Torben. “Itu benar-benar momen yang istimewa dan tak terlupakan.”

Tanpa bak mandi atau pembaptisan di penjara, Torben menuangkan secangkir air ke wajahnya untuk pembaptisannya.

Selain itu, Torben merancang strategi penginjilan dengan bidak-bidak catur untuk melibatkan narapidana lain dalam diskusi tentang Injil.

Sekitar 10 hari dalam isolasi, Torben mengatakan mereka “mengalami perubahan,” saat dia membaca Alkitab dan berdoa tanpa henti.

Pengacaranya saat ini sedang bekerja untuk mengatur ikatan sehingga dia dapat dibebaskan. Para pengamat mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah pejabat imigrasi dan FBI memberikan bukti kesalahan. Atau apakah mereka dengan gigih menangkap Torben dengan satu tip yang tidak berdasar?

Memang benar bahwa banyak “pemimpin” Kristen telah jatuh di masa lalu. Tapi biasanya ada tanda-tanda peringatan. Masalah yang dialami Torben dengan pihak berwenang Denmark sama sekali tidak konsisten dengan dugaan kejahatannya. Para pemimpin Reformasi Terakhir melihat penangkapannya dalam istilah Alkitab: Ketika Paulus dipenjara secara tidak adil, demikian pula Torben.

“Hidup yang luar biasa!” Ujar Torben. “Ini seperti hidup dalam Kitab Kisah Para Rasul.”

Pastor Mike Ascraft adalah juga seorang Keuangan profesional di California

*) Koreksi dari L.C. Williscroft tentang alasan Torben meninggalkan Denmark:

Satu koreksi kecil, alasan Torben dan keluarganya melarikan diri dari Denmark dengan sedikit koper dan hanya beberapa dolar, adalah karena mereka diberi tip bahwa pihak berwenang Denmark akan mencari untuk menuntut dan memenjarakan Torben, setelah serangkaian kebohongan dibawa keluar di berita setiap malam sehubungan dengan dia. Mereka akan menunjukkan film singkat tentang dia membaptis seseorang misalnya, lalu menyalin / menempelkannya dengan sesuatu yang lain untuk membuatnya terlihat buruk. Kebenaran sebenarnya adalah, dia telah menginjili hampir setiap negara di dunia dan melakukan begitu banyak kebaikan sehingga pihak berwenang ingin agar dia disingkirkan; dia tidak cocok dengan cita-cita humanistik tak bertuhan mereka untuk masyarakat. Sungguh menghargai God Reports yang memberi tahu kami tentang Torben.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Penjala Baja (Persiapkan Jalan Bagi Raja)

Ellie Garcia, gadis, 9 tahun, telah dikenal suka bersaksi tentang Yeshua terbunuh -penembakan di SD Robb Uvalde, Texas, AS

Oleh C. Douglas Golden, the Western Journal. Girl, 9, was known to share Jesus before Uvalde killer murdered her in cold blood (wnd.com)

Ellie Garcia terambil dari dunia ini terlalu cepat oleh seorang pembunuh sadis di ruang kelasnya, Uvaldenya, Texas. Ia telah meninggalkan jejaknya pad Buni ini saat usianya sembilan tahun, bagaimanpun ia dan keluarganya juga dapatlah yakin melihat dia di dunia baru.

Garcia adalah satu dari 21 korban yang tidak bersalah di serangan Sekolah Dasar (SD) Robb, ada diingat sebagai pribadi yang membagikan pesan Yeshua pada media social sebelum kematiannya yang tragi itu.

(Untuk lebih jelas tentang penembakan sekolah Uvalde ini, The Western Journal akan menyediakan berita-berita dan Analisa yang kalian tidak akan dengar dari media raksasa / mainstream media/ MSM) – semuanya dari perspektif konservatif Kristen)

Menurut koran Kristen CBN, Ellie “telah mengirim sebuah video pendek ke TikTok tentang Yeshua sebelum ia meninggal dunia.”

Pada klip 15 detik, dilaporkan oleh ayahnya, Steven, di Facebook berkaitan dengan kematiannya, Ellie berbicara tentang Yeshua mengorbakan kehidupan-Nya untuk kita di kayu salib.

“Hi kawan-kawan. Saya hanya ingin memberi kalian sedikit saus tomat,” Garcia berkata dalam video itu.

”Yeshua telah mati bagi kita. Jadi ketika kita mati, kita akan ada di atas sana bersama Dia,” ia meneruskan. ”Dalam kamar saya, saya punya tiga gambar Dia.”

Trend: It’s a heart problem, not a gun or mental health problem

Pada kiriman lainnya, 7 Januari, ayahnya membagikan sebuah foto putrinya sedang berdoa, ayahnya menulis,

“Memergoki Ellie Gee saya di tengah-tengah pembicaraanya dengan (Elohim) Mahakuasa kita ….. Saya mengasihi kamu gadis kecil dan saya senang dengan cara kamu berdoa,” Steven menulis di Facebooknya

Kiriman pesan di atas telah meberi efek besar pada pemakai media sosial, CBN mencatat:

”Imannya memberi inspirasi, melihat kiriman-kiriman ini membuat saya sadar betapa banyaknya saya harus belajar dari jiwa yang masih muda yang bijaksana melebihi usianya,” seorang menulis

”Dia akan selalu ada diingat. Anda dan ibunya ada dalam doa-doaku.”

Pemakai medsos lainnya meyakinkan kedua orang tuanya bahwa janji Yeshua tidaklah pergi tanpa tergenapi. “Dia (Elohim) sedang menunggu untuk gadis itu pada Gerbang (Sorga),” ia menulis.

Begitu banyak telah tersentuh dengan kisah Ellie Gracia ini sehingga GoFundMe yang dibuat untuk mendukung keluarga gadis ini telah mencapai dua kali lipat dari target aslinya yaitu 50.000 $ AS

Ini adalah tragedi dengan proporsi yang tak terkatakan bahwa gadis berusia 9 tahun ini diambil dari orang tuanya oleh kejahatan yang tidak dapat dipahami dan tidak manusiawi. Namun, kita juga mengingat janji-janji Yesus kepada kawanan domba-Nya tentang kekekalan – mungkin yang paling mengugah di Injil Lukas 23:39-43 sebagaimana Yeshua ada dihukum mati di Kalvari

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Meshiah? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Elohim, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”Lalu ia berkata: “Yeshua, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”Kata Yeshua kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:39-43, ITB)

Anak Elohim yang manis dan berharga ini sedang beristirahat sekarang bersama Mahsiah Yeshua di surga. Orang hanya bisa berharap bahwa, berkat kesaksiannya, orang lain akan dibawa ke sana juga. Adonai dapat membuka hati-hati manusia pada saat-saat tergelap, bagaimanapun juga. Kami berdoa ini adalah salah satunya.

Artikel ini aslinya muncul di The Western Journal.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Dheyaa Ibrahim; Dari Militan Muslim jadi Misionaris Kristen yang teraniaya

“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Injil Matius 7:16-17)

Diterjemahkan dari Israel Today (29/11/2021). Wartawan Israel Today berbicara dengan seorang mantan jihadis yang kemudian diburu sebagai seorang murtad karena berpaling kepada Yeshua.

Dia bertempur bersama para milisi Irak pro-Iran di Suriah dan menyaksikan kejahatan sektarian yang dilakukan oleh para Muslim terhadap satu sama lain, Sunni dan Syiah. Akibatnya, ia memutuskan untuk meninggalkan Islam dan masuk Kristen. Berpaling kepada Ha Mashiah membuatnya menjadi “murtad” dan dia diburu oleh kelompok Islamis yang sama yang sebelumnya dia layani. Tapi itu juga mengubahnya dari seseorang yang penuh kebencian dan kekerasan menjadi orang yang dipenuhi dengan cinta dan kedamaian.

Dheyaa Ibrahim adalah seorang Kristen Irak dari latar belakang Muslim (kadang-kadang disebut sebagai “Orang-orang Percaya Latar Belakang Muslim”) dan saat ini tinggal di Jerman. Dia telah berulang kali muncul di saluran Kristen berbahasa Arab ABN Sat dan Al Hayat, serta outlet misionaris Kristen lainnya. Berikut ini adalah pertukaran percakapan singkat Ibrahim dengan Israel Today.

Israel Today: Ceritakan tentang diri Anda dan mengapa Anda pergi ke Suriah?

Dheyaa Ibrahim: Saya berasal dari seorang Muslim Syiah Irak. Saya lahir di Baghdad dari keluarga miskin Irak yang beragama. Ayah saya meninggalkan keluarga saya dan terpisah dari ibu saya ketika saya masih kecil, dan seiring waktu saya harus menjadi pencari nafkah untuk keluarga. Saya kemudian bergabung dengan milisi Irak yang setia kepada Iran untuk mendapatkan gaji bulanan yang akan mendukung saya dan ibu saya. Dengan pecahnya perang di Suriah, saya mengajukan diri untuk berjuang untuk mendapatkan gaji bulanan yang akan menopang saya. Saya menyaksikan pembantaian di Suriah yang dilakukan oleh para Muslim Sunni dan Syiah terhadap satu sama lain. Itu adalah trauma psikologis yang melekat pada saya bahkan ketika saya kembali ke Irak. Karena kengerian yang saya saksikan, saya memutuskan untuk meninggalkan Islam.

Israel Today: Apa yang membawa Anda masuk iman kepada Yeshua?

Dheyaa Ibrahim: Setelah kembali dari Suriah, saya bertemu dengan seorang pendeta Irak yang memanggil saya pada jalan keselamatan dan menerima Ha Mashiah. Saya memiliki kekosongan spiritual dalam hidup saya setelah meninggalkan Islam, dan jadi saya menerimanya. Segera setelah saya mulai menerima ancaman, membuat saya melarikan diri ke Turki dan kemudian ke Lebanon. Di sana saya bertemu dengan seorang pendeta Lebanon bernama Amal Saad, dan saya tinggal bersamanya selama beberapa tahun. Selama periode itu saya belajar Alkitab dan dibaptis. Pada akhir 2019, saya diancam dan dilecehkan oleh sekelompok ekstremis karena penampilan saya di saluran misionaris Kristen, serta beberapa video saya sendiri yang diposting ke Facebook. Jadi saya melarikan diri ke Yunani. Hidup itu sulit di Yunani. Di sanalah saya bertemu Pendeta Danny, seorang Irak, yang memberi saya tempat berlindung di Gereja Baptis di Athena selama dua tahun. Namun, saya kembali diancam oleh kelompok ekstremis yang sama yang mengejar saya di Lebanon. Kami melaporkan hal ini kepada pihak berwenang Yunani, dan sebagai akibat dari ancaman ini saya pergi ke Jerman. Saat ini saya sedang bekerja untuk membawa Injil kepada Muslim lainnya.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Yeshua berkata kepada wanita Israel perkataan yang mengejutkan ini

Perjalanan iman Ayelet Steckbeck dari kehampaan dan kesedihan hidup berubah menjadi sungai sukacita yang berlimpah-limpah.

Sid Roth, tuan rumah pertunjukan TV It’s Supernatural! mewawancarai Ayelet, wanita Yahudi asal Israel. Sid Roth sendiri adalah seorang Yahudi Kristen lahir baru, ia telah mewancarai ratusan orang pada programnya ini dan juga penulis buku They Thought For Themselves (Mereka Telah Berpikir Untuk Mereka Sendiri)  kumpulan kesaksian puluhan orang Yahudi yang menjadi percaya kepada Yeshua Ha Massiah/ Yesus Kristus. Lihat video clik di sini

Ayelet Steckbeck dibesarkan di sebuah kibbut sekuler di Israel. Kibbut adalah sebuah sistim perkumpulan petani atau penduduk yang dimiliki oleh para anggotanya di Israel. Ayelet berkata, sejak kecil ia telah tahu bahwa Elohim adalah nyata dan ada, dan ia memiliki hubungan dengan Elohim

“Saya ingat ketika saya berusia 4-5 tahun saya sedang berjalan di sebuah Taman Kanak-kanak saya berdoa. Dan ketika usia 12 tahun saya berdoa setiap malam untuk seluruh keluarga saya.”

Hidup Ayelet di Israel saat itu tidaklah mudah, saat ia masih di bawah usia 5 tahun, abangnya terbunuh sebagai seorang tentara. Ketika ia memasuki wajib militer, semua kesulitan itu muncul ke permukaan.

“Saya menjadi begitu tertekan dan menderita suicidal (tekanan batin untuk bunuh diri), tidak memiliki harapan, namun saya tetap percaya kepada Elohim, tetapi Dia nampaknya sangat jauh.”

Sid Roth: Saya berpikir bahwa banyak orang Israel menderita seperti yang kamu telah jelaskan, sederhananya oleh karena bom-bom bunuh diri; kamu sedang di bus, sedang acara pernikahan dan tidak kamu tidak tahu apa yang akan terjadi wajar bagi seorang muda seperti kamu kehidupan begitu keras untuk ada hidup di Israel saat-saat ini (Mei 2006, wawancara ini terjadi).”

“Benar terkadang seperti itu. Orang-orang menangani masalah ini secara berlainan. Tetapi dari waktu ke waktu, kami melihat sejumlah orang terjatuh begitu saja secara emosi,” Ayelet menjawab

Singkat cerita, setelah ia selesai dari wajib militer, ia berkunjung ke seorang teman yang tinggal di kota Yerusalem. Dan tekanan bunuh diri itu muncul lagi. Tetapi sesuatu terjadi

“Saya ingin rasanya lenyap. Menghabiskan hidup saya. Namun tiba-tiba saya melihat sebuah penglihatan apa yang akan terjadi jika saya melakukan bunuh dini: ‘Elohim duduk di tahta-Nya. Dan saya melihat jiwaku sendiri yang berkehendak melakukan perbuatan tersebut, Elohim menangis. Saya bertanya kepada Dia: “Mengapa?” Elohim menjawab dengan suara yang sedih: “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku ingin menolongmu?” Dan Dia tetap mengangis dan menangis.”

“Lalu penglihatan tersebut lenyap. Dan saya duduk di depan tangga (rumah tersebut) menangis. Pengalaman tersebut telah merubah hidupku. Saya sadari saat itu bahwa Dia mengasihi dan perduli. Saya mendapat pengertian bahwa ketika kita meninggal dunia kita akan menghadap Tahta Elohim; Dia menangis sebab jika saya mati Dia tidak akan mampu menerimaku jika saya bunuh diri.”

Hati itu juga saya membuat sebuah keputusan untuk hidup dan membuat pilihan untuk menemukan siapa sesungguhnya Elohim ini adalah dan apa bagian saya sebagai putri-Nya.”

Sid Roth: Tentunya, sebagai sorang Israel satu-satunya pilihan hanyalah faham tradisional atau Orthodox Yudaisme. Kamu menghadiri sekolah Yeshiva (kelas agama Yudaisme untuk wanita).

“Saya mulai mengenakan baju rok panjang, memelihara Kosher (makanan halal), memelihara hari Sabat. Dan saya mulai pergi ke Yeshiva untuk belajar.”

Sid Roth, memotong perkataan Ayelet, meminta ia menceritakan ajaran dua rabbi (sebutan untuk guru agama Yahudi) di kelasnya yang mengajar tentang Ha Massiah. Umumnya para rabbi Orthodox hanya percaya Ha Massiah belum datang, tetapi akan datang.

“Ya, kita tahu bahwa rabbi menyebut kata Ha Massiah tetapi kita tidah pernah tahu apa itu arti sesungguhnya. Namun pada kelas itu, suatu kali ada jam kelas Rabbi berbicara tentang datangnya Ha Massiah di Akhir Jaman. Ia mengajar Ha Massiah akan ada, bagian-nya dan posisi-nya. Elohim memberi saya wahyu bahwa itu adalah perencanaan Elohim untuk penebusan bagi dunia. Saya ambil itu secara serius. Saya akan berdoa untuk hal itu terjadi. Dan kami punya sebuah lagu dalam bahasa Ibrani yang berbunyi “Baruch haba baruch haba Melachim Mashchiah”“Selamat datang selamat datang Raja Massiah.” Saya nyanyikan lagu tersebut, dan berseru dengan keras berjam-jam untuk Massiah datang.”

Sid Roth: “Kamu juga telah bercerita kepadaku rabbi lainnya mengajar bahwa tubuh kita adalah seperti bait bagi Ha Massiah untuk hidup di dalamnya. Apa itu pengaruhnya pada kamu?”

“Ada sebuah ayat berkata, “Buatlah sebuah bait, dan Aku akan tinggal di dalamnya” dalam terjemahan Inggris itu dikatakan “tinggal di antara kalian,” dalam bahasa Ibrani “bit-o-chan.”  Jadi ia berkata “Elohim ingin tinggal di dalam kita; di dalam sebuah bangsa atau dalam setiap pribadi kita.”

Sekali lagi saya terima ajaran ini secara serius. Saya berkata, “Elohim jika Engkau ingin tinggal di dalam hidupku, You are welcome. Datanglah dan tinggallah di dalam ku!”

Sid Roth: Apakah kamu berdoa untuk menerima Yeshua setiap hari?”

Ayelet: saya pikir, ya begitulah.” ia menjawab sambil tersenyum manis.

Sid Roth: Elohim menjawab doamu!

Ayelet: “Saya sedang berjalan kaki di sebuah jalan di Yerusalem setelah saya mulai berdoa “Elohim datang dan tinggal di dalam ku. Dan saya rasakan sebuah bola api datang melalui belakang tubuhku, dan pada waktu yang bersamaan saya mendengar suara berkata, ‘Sekarang Aku di dalam mu. Segala sesuatu akan berjalan baik.”

Sid Roth: “Saya suka kalimat itu; ‘segala sesuatu akan berjalan baik.’ Saya bicara kepada kamu (para pendengar): segala sesuatu!!”

Ayelet menceritakan kejadian yang luar biasa itu ke teman wanitanyanya, yang sesungguhnya juga seorang Kristen lahir baru, namun tidak pernah bercerita sebelumnya. Temannya ini berkata: “Baik, itu adalah Roh Kudus yang ingin hidup di dalam mu.”

Lalu Ayelet sejak itu mulai berbicara bahasa lidah. Kejadi pertama ketika ia sedang di dalam sebuah bus. Dan juga ia mulai mendapat sejumlah penglihatan: melihat ha Massiah yang selalu mengenakan sebuah Tallit (kain doa Yahudi di bahunya), dan lainnya seperti yang terulis pada ayat-ayat Alkitab: penglihatan seorang pria yang sangat tinggi besar berdiri di atas kota Yerusalem, satu kakinya di atas Gunung Zaitun dan kaki lainnya di atas Gunung Zion, saya baru tahu itu ayat itu setelah saya melihat penglihatan tersebut (silahkan baca kitab Zakharia 14, perhatikan ayat 3-4)

Setahun kemudian teman wanita yang sama mengundang Ayelet menghadiri gereja rumah orang-orang Kristen Yahudi dan bukan-Yahudi, dimana semua berbahasa roh. Dan ia rasakan hadirat Elohim kuat sekali.

Suatu kali ia merekam suatu nubuatan tentang tahun berikutnya. Ia ingin memperdengarkan rekaman tersebut di sekolah Yeshiva, oleh karena itu ia mencoba menghapus setiap kata “Yeshua.” Namun setelah mencoba lima kali, ia tidak berhasil. Ia menceritakan kejadian ini ke teman-teman gereja rumahnya. Teman wanita tersebut menunjukkan Alkitab Perjanjian Baru dan bercerita mengapa, lalu menambahkan “saya percaya Yeshua adalah Ha Massiah.” Di sini Ayelet baru tahu bahwa teman Yahudinya juga seorang Kristen

Sehari sebelum hari Perayaan Yom Kippur (Penyucian Dosa), ia melakukan upacara Mikveh (baptisan selam untuk penyucian. Ia masuk ke dalam kolam baptisan tersebut, dan tiba-tiba mulutnya terbuka dan berkata “di dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus” sebelum ia menyelam. [upacara Mikveh ini tidak ada pembaptisnya, mereka yang dibaptis masuk ke dalam air dan menyelupkan seluruh tubuh mereka sendiri]

Di Perayaan Yom Kippur, ia pergi ke rumah doa. Saat ia berdoa, Yeshua menampakkan diri, membuka kedua tangan-Nya berkata kepada Ayelet: “Selamat datang!”

Sid Roth sering mendengar kabar dari Ruth Heflin (wanita yang membina Ayelet, sekarang sudah meninggal dunia) bahwa sama seperti kisah di Injil rabbi Nikodemus yang mengunjungi Yeshua pada malam hari karena tidak ingin diketahui orang banyak, Ruth berkata bahwa bertahun-tahun banyak rabbi dan juga seperti Ayelet, mereka datang kepada Ruth pada malam hari dan menjadi orang percaya dalam Ha Massiah.

Ayelet meneguhkan, bahwa setiap minggu ada saja orang Yahudi menjadi percaya baik di Yerusalem maupun di Tel Aviv.

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Khaled, asal Arab Saudi, dan seisi keluarganya menjadi pengikut Yeshua Ha Masiah

Janganlah takut! Aku adalah Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Yang Hidup, dan Aku pernah menjadi yang mati, tetapi lihatlah, Aku hudup selama-lamanya, amin; dan Aku memegang kunci alam maut (Hades/ Sheol) dan kematian (Wahyu 1:17-18; KS-ILT3)

“Pemirsa selamat datang kembali di episode baru Daring Questions setelah terhenti sekian lama. Pertama-tama, selamat datang saudara Khaled, kalian berdua” Brother Rachid, tuan rumah dari Daring Questions, Al Hajat TV, menyambut Khaled dan Rana, istrinya kelahiran Suriah.

Jemaat Muslim berdoa di depan Kabah di Mekka

“Saya berasal dari suku Shammer, bagian utara Saudi, seumur hidup saya tinggal di kota Jeddah. Lulusan dari Universitas Raja Abdul Aziz, jurusan bakteri (biology) dan bekerja di Departemen Kesehatan di Mekka dan Jeddah,” Khaled memperkenalkan dirinya.

Ia berasal dari keluarga Muslim, ia sendiri seorang yang tekun beribadah dan melakukan ke lima pilar Islam dengan baik. Ia bukan dari aliran garis keras (seperti Wahabbi). Bagaimananpun semua itu diawali dengan paksaan, “Saya melakukan kewajibanku, kalau tidak ayahku akan memukulku,” ia berkata sambil tersenyum lebar.

[Awal perjalanan iman Islam mereka]

Saat berusia 17 tahun, saya bermpimpi tentang kiamat, matahari terbit dari sebelah barat; dalam Islam itu tanda hari Kiamat. Karena takut, saya membasuh diri dan bersholat, namun kali ini saya sholat dengan tulus hati.

Brother Rachid, sekarang beralih ke Rana, meminta istrinya Khalid memperkenalkan dirinya.

“Saya dari Damasku, Syria atau Suriah. Seorang Sunni. Orang pertama yang memakai hijab di keluarga.”

Alasan Rana memakai hijab karena kotbah imam yang menakutkan.

“Waktu saya SMA, sekitar usia 18 tahun, saya menonton ceramah sheikh (pemimpin Islam) terkenal dari Suriah, bernama Said Ramdan Alboti. Dia disertai tangisan bercerita tentang Hari Penghakiman, berkata, bahwa ‘Doa dan ibadahnya seumur hidup tidaklah menjamin keselamatan dirinya.'”

“Ia membuat kamu jadi takut?” Brother Rachid bertanya

“Iya. Saya menangis; jika sheikh terkenal dengan iman dan ibadahnya ini belum tentu selamat, bagaimana dengan saya? Jadi sejak itu saya memutuskan mengenakan hijab. Berdoa untuk mendapat seorang suami Muslim yang saleh.”

Singkat cerita Rana, mendapatkan apa yang ia harapkan; suami yang saleh, bahkan asal Saudi, dan berpendidikan tinggi, dan sangat menyangi dia.

[Perjalanan Iman Kristen mereka] Tahun 1997, mereka menikah, berbulan madu di Amerika Serikat (AS), dimana dengan bantuan seorang pengacara ia bisa mendapatkan visa kerja. Ia bekerja 3 bulan di AS, dan balik ke Saudi karena gajinya lebih tinggi. Pengacara Kristen ini sempat menceritakan berita Injil kepada pasangan Muslim Timur Tengah ini. Tertarik dengan dunia Kristianiti, Khaled pergi kegereja, didampingi istrinya yang selalu berhijab; Khaled hanya ingin tahu, tidak seperti di Suriah dan pergaulan Rana, di Saudi tidak ada gereja dan ia tidak memiliki teman Kristen sama sekali. Di pertemuan itu, ia ditantang untuk berdoa tentang Kristianiti, apakah itu benar atau tidak. Khaled berdoa: “Tunjukkanlah dan bimbinglah kami kepada kebenaran dan jauhkanlah kami dari penolakan.”

Kembali ke negaranya, ia bermimpi, dalam mimpi itu ia tahu bahwa Yeshua adalah Elohim (Allah), namun susah untuk mengucapkannya. Tubuhnya basah berkeringat karena mimpi aneh tersebut; “Adonai (Tuhan) ingin saya membaca Alkitab,” Rana mengutip perkataan Khaled pada dirinya. Khaled membaca Alkitab melalui internet, karena tidak ada Alkitab yang tersedia dalam bentuk buku di Arab Saudi. Ia mengawali dengan membaca Perjanjian Baru. Rana tidak suka, mengapa suaminya membaca Alkitab, yang ia percaya saat itu bahwa kitab suci Alkitab telah diubah.

Suatu kali Khaled membaca Alkitab tentang penyaliban Yeshua ha Mashiah, ia menangis seperti anak kecil. Istrinya mentertawai dan berkata, “Kenapa kamu menangis?” lalu mengutip ajaran Islam yang ia tahu, “Itu bukan cerita yang sebenarnya. Yang disalibkan adalah orang yang diserupai Ha Mashiah.”

“Kenapa anda menangis? Brother Rachid bertanya kepada Khaled

“Dapatkah seseorang membaca tentang Penyaliban tersebut dan tidak menangis? Seharusnya sayalah yang disalibkan, bukan Ha Mashiah. Ha Mashiah adalah Adonai. Dia datang dan tersealib; Dia memiliki pilihan: menyelamatkan atau membiarkan umat manusia (mati dalam dosa mereka). Dia memilih untuk menyelamatkan. Kita punya pilihan; menerima hadiah cuma-cuma dari Dia atau tidak.  

“Anda mengerti hal ini sebagai Muslim saat membaca Alkitab online?, mengherankan seseorang bisa mengerti hal ini saat pertama kali membaca Alkitab!” brother Rachid bertanya terheran-heran.

“Itu mungkin karya Roh Kudus,” Khaled menjawab

Saat kesaksian ini Khaled sudah membaca delapan (8) kali seluruh Alkitab, dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. “Ya, saya sudah khatam!” Khaled tersenyum gembira.

Beralih pada Rana, “Apakah kamu melihat adanya perubahan dalam hidupnya, pemikiran dan prilakunya?”

“Saya memperhatikan bahwa beberapa kebiasaan buruknya berhenti, sikapnya semakin baik terutama terhadap saya. Sebelumnya ia memang bersifat baik, tetapi lebih baik lagi.” Rana menjawab

Khaled bercerita bagaimana ia seorang Muslim dan ahli biologi membuktikan kebenaran Alkitab.

Saya membaca Ayub 10:11

“Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.”

Saya segera loncat dari kursi dan kedua tangan terangkat dan berseru “Allah huakbar!!” [Rachid dan Rana tertawa gembira melihat ekpresi Khaled; Khaled juga turut gembira]  

Khaled menjelaskan mengapa ayat ini begitu sangat revolusioner bagi dirinya:

“Inilah yang saya cari-cari, sebagaimana anda tahu saya seorang bilogist, mempelajari ilmu embriologi, belajar bagaimana embrio terbentuk.” Ia menandaskan, “dalam pembentukan embrio, daging yang muncul pertama-tama, baru kemudian tulang.

Kuran dalam Al- Mu’minum 13-14 (Orang-orang Beriman / The Believer / Surah 23:13-14) sebaliknya berkata,

“Kemudian Kami jadikan daripada itu air mani dalam tempat yang kokoh darah. Lalu dari segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu dari tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” “We covered the bones with flesh; then We developed him into another creation. So blessed is Allah, the best of creators.” (Saheeh Internasional).”  

“Jadi tulang dulu baru kemudian daging,” Khaled berkata mengutip Alkuran tentang penciptaan manusia.

“Penggambaran (Alkitab) tersebut begitu tepat dan ilmiah! Saya sebelumnya sempat meragukan ketepatan ayat Alkuran itu, tetapi saya menerimanya begitu saja.”

Penuturan Rana tentang reaksi Khaled atas Ayub 10:11

Saat dia berteriak, Allah huakbar tersebut ia berseru kepadaku, “Rana, Rana, datang dan lihatlah!” Dia berkata, “Alkuran salah. Alkuran salah!” Saya berkata, “Astaghfirulah hal’azim, ada apa?” Ia menunjukkan pada komputernya dan membuka buku Ilmu Embriologi berjudul The Developing Human dan juga membuka Alkuran Al- Mu’minum 13, dan berkata, “…

Brother Rachid memotong sejenak, minta Khaled menunjukkan buku medus pegangan yang diterbitkan oleh Kerajaan Saudi tersebut, yang di dalamnya ada tulisan Abdul Majid Alzendani untuk membuktikan Kuran itu benar.

“Ia membuka halaman (buku ilmiah) dimana ilmuwan Kat Moore berkata ‘Tulang dibungkus dengan daging,’ dan pada halaman yang sama ada komentar Syeikh Zendani. Ia kemudian berkata, ‘mari periksa apa yang dikatakan Alkitab dan Alkuran.’ Saya langsung berkata, ‘Tidak mungkin. Alkuran itu benar, ilmu pengetahuan berubah, tanyalah kepada para ilmuwan!’

Rana, yang tiba-tiba menjadi lebih pintar dari suaminya, dibuat terkejut oleh pengakuan suaminya, dosennya Khaled mengajar para mahasiswanya

Rana mengutip cerita suaminya, dosen ini berkata: “Saya tahu Alkuran salah, tetapi kita harus percaya kepadanya. Kita harus menerima itu karena takut akan hukuman dan reaksi orang lain atau takut kehilangan pekerjaan.’ Dan dosen ini menambahkan, ‘Waktu ujian kamu harus menjawab seperti yang saya ajarkan, bukan yang Alkuran ajarkan!’

Khaled bertanya kepada pakar agama Islam tentang masalah di buku ilmiah tersebut, mereka tidak bisa menjawab. Lalu ia menulis pertanyaan ke Dr. Zendani, Rana juga melakukan hal sama kepada sejumlah Syeikh, berharap ia bisa menyelamatkan suaminya kembali percaya Alkuran. Tidak ada jawaban sama sekali dari mereka kepada pasangan ini.

Rana menceritakan kekecewaannya pada sikap Muhammad terhadap seorang Muslim yang buta di Kitab ’Abasa (Dia Bermuka Masam / He Frowned/ Surah 80); “Muhammad lebih memperdulikan orang-orang kaya yang bukan Muslim daripada Muslim buta yang miskin ini,” Rana berkata dan mengkisahkan isi kitab: “Ceritakan padaku tentang Islam, saya ingin tahu! orang buta ini berkata. Lalu Muhammad yang sedang berbicara dengan orang-orang kaya tersebut berpaling dengan muka masam menegur orang miskin yang buta tersebut.

Rana membandingkan kisah di atas ini dengan reaksi Yeshua terhadap orang-orang buta. Yeshua lebih dari sekedar perduli, Dia menyembuhkan mereka. Rana juga membandingkan kedua tokoh tersebut bagaimana mereka berurusan dengan wanita yang tertangkap berzinah. Baca Injil Yohanes pasal 8.

Ketakutan ancaman api Neraka yang Rena terima saat remaja tersebut lenyap seketika ketika ia mendengar suara di dalam hatinya, “Bukalah pintu bagi Ku, putri-Ku, kekasih-Ku.” Lalu Rana merendahkan hatinya. Melalui pertolongan suaminya, Khaled memimpin Rana berdoa untuk menerima dan mengakui Yeshua ha Mashiah adalah raja dalam hidupnya

“Ia (suaminya) sangat senang dan melap air mata saya dan ia menangis bersama saya, lalu kami berlutut bersama dan ia memohon dan berdoa. Dan ketika ia menutup doanya dalam Nama Yeshua ha Mashiah, saya berkata Amin dengan setulus hati.

Saat itu juga saya merasakan Roh Adonai turun ke atas diri saya dari kepala sampai ke ujung kaki dan berkata kepada saya, “Akulah Dia.” Saya menerima-Nya dan segera membuka hijab saya sebagai ungkapan “Dahulu aku buta dan sekarang melihat!” Saya sungguh bahagia dan ingin seluruh dunia mengetahuinya

Khaled memohon orang-orang percaya berdoa bagi keluarganya, agar mereka juga kelak menerima anugerah keselamatan yang besar tersebut.

Saksikan video wawancara mereka di sini. Terima kasih untuk Bird Church yang yang memberi teks terjemahan Bahasa Indonesianya!

Keluarga Khaled Muslim Dari Arab Memutuskan Tinggalkan Islam Dan Menjadi Pengikut Kristus

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Ex-Muslim Iran dahulu menyerukan ‘mampus Amerika!’ Sekarang, menyelamatkan bangsanya

Ketika Yeshua sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yeshua berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (Markus 1:16-18)

“Selama dua tiga hari sedih tersebut … saya merasa saya mendengar suara Elohim dalam hatiku bahwa mereka yang membunuh saudara-saudaraku bukanlah musuhku. Ada satu musuh, itu adalah Setan. Mereka tertangkap dalam tangan-tangan musuhku,” Dr. Hormoz Shariat berkata mengingat kematian saudara kandungnya di tangan pemerintah islam Iran

Dr. Hormoz Shariat memiliki misi menolong membawa para Persian (nama asli dari Iran) kepada iman Kristen. Ia pendiri dari Iran Alive Ministries, ia telah menyebar Injil bertahun-tahun dengan kreatif; melalui pemancara satelite, pelayanan pelatihan dan innovasi lainnya.

Hormoz seorang asli Persian dan ex-Muslim, dahulu ia ikut menyerukan “mampus Amerika!” di jalan-jalan kota Iran. Seluruh kehidupan Shariat berubah ketika ia meninggalkan Iran ke Amerika untuk kuliah saat itu sedang berlangsung Revolusi Islam Iran.

Hormoz berkata pelayanannya mulai berakar setelah adik laki-lakinya usia 16 tahun ditahan pemerintah Iran, setelah dua tahun dipenjara pemerintah menghukum mati adiknya. Ia bercerita kisah yang menyedihkan tersebut

Suatu hari mereka mengeksekusi dia. Mereka berkata, “Datanglah dan ambil tubuhnya. Kami tembak dia dan ngomong-ngomong kalian harus membayar kami untuk membunuh dia.”

Tragisnya, para pegawai pemerintah Iran menuntut kedua orang tuanya bahwkan membayar atas peluru-peluru tersebut. Ketika ditanya bagaimana Shariat menangani untuk tidak dikuasai kebencian, ia mengingat saat itu ia hanyalah seorang Kristen baru.

Kesaksian perjalanan iman Hormoz Shariat bertemu Yeshua Ha Mashiah

“Itu sungguh tidak mudah. Bermasalah …., saya sedih” ia ingin jujurnya membalas dendam, namun ia teringat pesan Injil.

“Selama dua tiga hari sedih tersebut … saya merasa saya mendengar suara Elohim dalam hatiku bahwa mereka yang membunuh saudara-saudaraku bukanlah musuhku. Ada satu musuh, itu adalah Setan. Mereka tertangkap dalam tangan-tangan musuhku,” Hormoz berkata

Bacaan berkait:

Jadi, sebagai ganti balas dendam, Shariat memilih belas kasihan dan kasih. Dan sementara ia sudah memiliki semangat untuk menginjil, kematian adiknya memberi ia missi yang benar menyebarkan Injil kepada satu juta Muslim. Beberapa tahun kemudian, ia sekarang telah membagikan Alkiab kepada jutaan Muslim.

Pelayanannya, Iran Alive Ministries menjangkau seluruh Timur Tengah, namun khususnya ke orang-orang berbahasa Farsi.

Ia tinggal di AS, Hormoz berkata ia sering menerima ancaman mati oleh sebab pelayanannya tersebut- namun ia tidak mundur. Ia berkata, “Yeshua merubah kehidupan-kehidupan. Dia merubah kehidupan kita … masyarakat kita!”

IKUTLAH SERTA DALAM KERETA KENCANA, Bg. 1 (T.L Osborn, buku elektronik lengkap; Teknik Penginjilan)

Diterjemahkan dari Ex-Muslim Once Chanted ‘Death to America!’ Now, He’s Saving Iranians Billy Hallowell 15 Mai 2020 Breaking Christian News.com

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Finding the Joy you’ve Always Wanted by Dr. Michael Youssef, free book

Dr. Michael Youssef, founder of Kingdom Sat  or Al Malakoot Sat (Arabic), says in his book:

Only Two Categories: LOST OR FOUND. Every person falls into one of these categories: lost or found. There is no such thing as being a “little bit lost” or “a little bit found” when it comes to your spiritual condition and your relationship with God. Spiritually, each of us is lost or found.

Principle 1: GOD WANTS YOU TO BE FOUND
Principle 2: GOD ASKS ONLY THAT WE ACCEPT WHAT HE OFFERS
Principle 3: GOD WILL ONLY RESTORE WHAT WE WILLINGLY YIELD TO HIM

Reed the book in PDF for free (in English and Arabic)

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

 

Fatimah sangat tertekan, Yeshua Ha Mashiah menjawab doanya melalui mimpi!!

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Injil Matius 11:28-30)

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

Muslimah Indonesia, Jeshha terharu Adonai Yeshua berkata, “Ikutlah Aku!”

Kata Yeshua kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Injil Matius 19:21)

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja

 

Muslimah, Priskilia Soraya, bermimpi aneh; ibadah ruhkiah tidak mampu mematahkan imannya kepada Yeshua

“… bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” (Injil Matius 4:16)

Hak cipta dari artikel ini dimiliki oleh penjalabaja.wordpress.com. Artikel ini boleh diperbanyak dengan syarat alamat blog disertakan dengan lengkap dan bukan untuk tujuan komersial. Persiapkan Jalan Bagi Raja
  • Kalender

    • Mei 2024
      M S S R K J S
       1234
      567891011
      12131415161718
      19202122232425
      262728293031  
  • Cari